TEMPO.CO, Jakarta - Torro Margens meninggal hari ini, 4 Januari 2019. Ia sangat khas memerankan berbagai tokoh antagonis dalam film layar perak. Tahukah Anda ternyata ada profesi lain yang pernah dilakoni pria berwajah sangar ini?
Baca: Aktor Senior Torro Margens Meninggal, Ini 3 Fakta Uniknya
Baca Juga:
1. Sutradara
Torro mulai aktif di industri film sejak tahun 1970an. Perannya memang kebanyakan menjadi sosok yang jahat, baik di film drama, horor maupun aksi. Namun, ia juga menjajal menjadi sutradara. Beberapa film yang pernah disutradarai oleh Torro adalah "Bercinta dalam Duka" (1984), "Preman" (1985), "Yang Perkasa" (1986), "Pernikahan Berdarah" (1987), "Lukisan Berlumur Darah" (1988) dan "Cinta Berdarah" (1989). Lalu "Sepasang Mata Maut" (1989), "Prabu Anglingdarma" (1990), "Prabu Anglingdarma 2" (1990), "Saur Sepuh V (Istana Atap Langit)" (1992), "Surgaku Nerakaku" (1994) dan "Kabut Asmara" (1994).
2. Penata Skenario
Selain menjadi sutradara, di antara beberapa film yang disebut di atas, Torro pun bertindak sebagai pemain sekaligus penata skenario.
Kabar duka meninggalnya aktor yang dikenal dengan peran antagonisnya itu disampaikan anaknya, Toma Margens melalui akun Instagram pribadinya. "Minta maaf atas semua kesalahan ayah, ya temen-temen," tulis dia di unggahannya, Jumat, 4 Januari 2019," tulis Toma dalam keterangan fotonya. tabloidbintang.com
3. Aktor FTV dan Sinetron
Tak hanya film, Torro juga aktif dalam beberapa FTV dan Sinetron. Saat itu perekonomian Torro Margens mulai bangkit setelah tahun 1999. Banyak sinetron yang ia bintangi. Di antaranya "Melangkah Di Atas Awan", "Balada Dangdut", "Keluargaku Sorgaku", "PadaMu Kubersimpuh", "Serpihan Badai", "Hidayah", "Rahasia Ilahi", "Tukang Bubur Naik Haji The Series" dan yang paling baru "Utusan Dari Surga".
4. Pembawa Acara
Beberapa kali membintangi film horor, Torro akhirnya didapuk membawakan program misteri "Gentayangan" di salah satu stasiun televisi swasta. Dari sini, namanya makin dikenal luas.
Baca: Selain jadi Aktor, Torro Margens Pernah Bela Kaum Tergusur
5. Supir Omprengan
Torro Margens terjun ke dunia akting lebih dari 40 tahun lalu. Pernah menjadi bintang film, Torro Margens kemudian banting setir ke belakang layar. Cobaan kemudian datang. Industri film lokal kolaps. Saat film mati suri, Torro Margens hijrah ke sinetron demi kelangsungan ekonomi keluarganya. Cobaan kembali menghadang Torro Margens saat krisis ekonomi melanda Tanah Air di pengujung 1990-an. Torro Margens tidak punya penghasilan karena tidak main sinetron untuk beberapa lama. Untuk menghidupkan keluarga Torro Margens menjadi supir omprengan. "Sedih juga kalau mengingat masa itu. Tapi saya dapat pelajaran banyak dari kejadian semua itu. Ya, yang pastinya perjalanan hidup saya ini sangat berwarna dan mudah-mudahan bisa memotivasi anak-anak saya dan orang lain," kata Torro Margens kepada Tabloid Bintang Indonesia pada 2005 lalu.
ANTARA | TABLOID BINTANG