Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melepas Sepatu di Luar Rumah Jadi Kebiasaan Baik, Mengapa?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi sepatu (pixabay.com)
Ilustrasi sepatu (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum memasuki rumah, ada baiknya melepas sepatu terlebih dahulu. Itu dilakukan demi menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Mengapa? 

Baca juga: 4 Jenis Bakteri yang Sering Ada di Rumah, Intip Cara Mengatasinya

Ahli mikrobiologi dan spesialis penelitian di Universitas Arizona, Jonathan Sexton, mengatakan, terdapat ratusan ribu bakteri di setiap inci sepatu. Bagian sol pada sepatu menjadi area pertemuan bagi beraneka mikroba, dan saat kaki dilangkahkan itu berarti akan ada bakteri lain yang menempel di sepatu.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hampir semua sepatu dilapisi bakteri Escherichia coli (E. coli), yang ditemukan 97 persen di sol sepatu. Meskipun beberapa jenis E. coli tidak membahayakan manusia, ada beberapa yang dapat menyebabkan diare, infeksi saluran kemih, dan bahkan meningitis.

Layar biopixel dari bakteri E. coli yang memancarkan cahaya. Inhabitat.com

"Tidak selalu ada pada setiap sepatu, hanya mayoritas, Anda dapat menemukan beberapa jenis bakteri E. coli di sana,” ungkap Sexton, seperti dikutip dari laman Live Science.

Penelitian lain juga menemukan bukti adanya Staphylococcus aureus pada sepatu. Bakteri itu menjadi penyebab infeksi kulit, dan lebih mengkhawatirkan adalah infeksi darah dan jantung.

Sementara itu, berdasarkan penelitian terhadap 30 rumah di Houston, Texas, yang dipublikasikan pada 2014 dalam jurnal Anaerobe, bakteri Clostridium difficile (C. difficile) banyak didapati di antaranya di sepatu, selain di permukaan toilet. Infeksi bakteri itu dapat menyebabkan masalah usus seperti diare.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun demikian, menurut  Kevin Garey, penulis penelitian C. difficile pada 2014 dan profesor di University of Houston College of Pharmacy, tak perlu ada kekhawatiran berlebihan karena "invasi" bakteri tersebut.

"Untuk orang yang sehat, bakteri pada sepatu mungkin tidak menimbulkan risiko atau minim risiko," ujar Kevin Garey.

Biasanya, orang sehat perlu kontak dengan ribuan mikroba dari satu jenis yang berbahaya hingga benar-benar terinfeksi. Namun, anak kecil dan seseorang yang baru saja dirawat di rumah sakit berisiko terkena infeksi bakteri berbahaya.

Baca juga: Berikut 5 Tip Hindari Terjadinya Infeksi Perut

Untuk itu, ujarnya, ada baiknya melepaskan sepatu di luar sebelum masuk rumah.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Selalu Menyiksa, Ini Manfaat Pakai Sepatu Hak Tinggi bagi Tubuh

42 menit lalu

Ilustrasi sepatu hak tinggi/high heels. Shutterstock.com
Tak Selalu Menyiksa, Ini Manfaat Pakai Sepatu Hak Tinggi bagi Tubuh

Tak selalu bikin pegal dan menyiksa, berikut beberapa potensi dampak positif terkait pemakaian sepatu hak tinggi menurut podiatris.


Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

16 jam lalu

Ilustrasi mesin cuci. Shutterstock
Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

Pakar menjelaskan apa saja yang sebaiknya tak dimasukkan ke dalam mesin cuci karena bisa memperpendek masa pakai peralatan rumah tangga ini.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

22 jam lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

2 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

3 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

14 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

15 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

21 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

22 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

27 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan