Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Intip Cara Mengolah Minyak Zaitun Menurut Ahli

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Minyak zaitun sering disebut sebagai emas cair karena kaya manfaat, antara lain dapat melancarkan aliran darah dan mengatasi masalah kulit. Namun, beberapa aturan dalam mengolah minyak zaitun agar kandungannya tidak rusak. Apa saja? Berikut penjelasan ahli nutrisi dari MesaAcademy, Emilia Achmadi.

Baca juga: Minyak Zaitun Solusi Ampuh Atasi Disfungsi Ereksi? Intip Risetnya

1. Jangan digunakan berulang

Sama seperti minyak yang umum untuk memasak, minyak zaitun sebaiknya tidak dipakai berkali-kali. Efek buruknya sama seperti Anda menggunakan minyak untuk menggoreng berulang-ulang, salah satunya mencetuskan kanker.

"Apa pun minyaknya, berkali-kali digunakan tidak bagus. 2 -3 pemakaian lalu buang," ujar dia di Jakarta, Selasa, 15 Januari 2019.

2. Suhu Maksimal 170 derajat Celcius

Sebaiknya tidak mengolah minyak zaitun di atas suhu 170 derajat Celcius atau mencapai titik asap, karena bisa menghilangkan antioksidan yang terkandung.

3. Bisa dikombinasikan dengan apa saja

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Emilia, secara umum tidak ada makanan yang berinteraksi negatif dengan minyak zaitun, sehingga tidak ada batasan makanan tertentu yang bisa dikombinasikan dengan minyak zaitun.

"Tidak ada makanan yang berinteraksi negatif dengan olive oil. Tidak ada batasan. Tetapi ingat, seperti minyak lain ada batasan titik asap. Selama ini tidak dilanggar olive oil aman," kata Emilia yang menangani sejumlah atlet Indonesia saat Asian Games 2018 lalu.

Minyak zaitun mengandung 77 persen lemak tak jenuh tunggal, yang dikenal sebagai lemak baik karena kemampuan bisa menurunkan lipoprotein densitas rendah, kolesterol LDL atau lemak jahat, meminimalkan risiko penyakit jantung dan menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

Minyak zaitun juga secara alami bebas kolesterol, tidak mengandung garam dan juga sumber antioksidan yang baik.

Baca juga: 4 Mitos Vs Fakta Minyak Zaitun

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

8 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.


Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

11 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Lebaran. Shutterstock
Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.


10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

21 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Begini menyimpan makanan bersantan agar awet.


Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

29 hari lalu

Pekerja mencetak kue di pabrik kue kering J & C Cookies di Bandung, Jawa Barat, 30 Maret 2023. Pabrik kue kering ternama ini memproduksi 500 lusin kue kering per hari untuk memenuhi pemesanan kue selama Ramadan dan lebaran dari berbagai daerah. TEMPO/Prima Mulia
Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

Kue kering seperti nastar yang sering disajikan saat lebaran sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena mengundang dampak negatif bagi tubuh.


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

31 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


Manfaat Paprika untuk Kesehatan, Bisa Jadi Sumber Serat

32 hari lalu

Paprika Merah
Manfaat Paprika untuk Kesehatan, Bisa Jadi Sumber Serat

Paprika adalah sayuran cerah dan populer yang tersedia dalam berbagai warna termasuk merah, oranye, kuning, dan hijau. Apa saja manfaat paprika?


Rekomendasi Jenis Minum Teh yang Bagus Saat Buka Puasa

33 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Rekomendasi Jenis Minum Teh yang Bagus Saat Buka Puasa

Meskipun minum teh tidak dianjurkan untuk berbuka puasa karena kandungan kafein dan gulanya masih ada rekomendasi teh yang justru berefek baik.


Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Chamomile?

35 hari lalu

Ilustrasi teh chamomile. Pixabay.com
Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Chamomile?

Teh chamomile dikenal dengan efeknya yang menenangkan. Tapi, bolehkah diminum ibu hamil?


Manfaat Mengkonsumsi Buah Kurma Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya untuk Kesehatan Jantung

36 hari lalu

Ilustrasi kurma. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Manfaat Mengkonsumsi Buah Kurma Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya untuk Kesehatan Jantung

Buah kurma memiliki banyak nutrisi. Hal ini sangat bermanfaat bagi tubuh, terutama saat berbuka puasa. Berikut penjelasannya.