Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komunitas Pahlawan Bencana, Siapkan Mitigasi Lewat Dongeng

Reporter

Editor

Dini Pramita

image-gnews
Relawan mendongeng bagi anak-anak untuk melupakan trauma di posko lokasi bencana angin puting beliung di Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 12 Januari 2019. Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, angin puting beliung terjadi Jumat 11 Januari 2019 pukul 11.45 WIB. TEMPO/Prima Mulia
Relawan mendongeng bagi anak-anak untuk melupakan trauma di posko lokasi bencana angin puting beliung di Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 12 Januari 2019. Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, angin puting beliung terjadi Jumat 11 Januari 2019 pukul 11.45 WIB. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas Pahlawan Bencana merupakan komunitas yang aktif mengampanyekan mitigasi bencana sekaligus melakukan trauma healing untuk anak-anak. “Fokus utama kegiatan ke anak-anak kelas 4-5 SD, tetapi tidak menutup kemungkinan menyebarkan materi pendidikan kebencanaan kepada anak-anak mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA,” kata pendiri komunitas Pahlawan Bencana, Priyangga Djatmika, 24 tahun.

Baca: Jokowi Minta Edukasi Bencana Mulai Dilakukan Akhir Bulan

Menurut Priyangga, anak-anak memang termasuk dalam golongan rentan. Tetapi, anak-anak memiliki daya gebrak yang cukup kuat sebagai agen penyebar pengetahuan kebencanaan. “Mereka bisa menceritakan pengalamannya memahami bencana dan cara-cara menghadapinya kepada teman-teman dan keluarganya,” kata dia.

Komunitas asal Bandung ini konsisten menggunakan dongeng sebagai medium penyampai pesan. Alasannya sederhana, dongeng bisa memikat perhatian anak-anak dengan cepat dan menyenangkan, materi pun dicerna dengan baik. “Di awal, kami akan menjelaskan jenis-jenis bencana secara umum. Lalu mengerucut ke potensi bencana di sekitar, misalnya gunung api Tangkuban Parahu, gempa, dan banjir yang setiap tahun terjadi,” kata dia.

Nurul Suhartini, 25 tahun, pendiri sekaligus staf kurikulum, mengatakan, komunitas ini juga mengajak anak-anak melakukan simulasi lewat lagu yang diciptakan sendiri. Sebab, untuk anak-anak usia tertentu, simulasi lebih efektif dilakukan lewat lagu dan gerakan.

Baca juga: 6 Bulan Pascabencana, Warga Lombok Timur Bangkit Lewat Shibori

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan cara penyampaian materi disesuaikan dengan kelompok usia. “Kami nggak mendongeng, cuma bercerita saja ke anak-anak usia TK ke bawah menggunakan wayang-wayangan. Yang usia SMP menggunakan slide show, film, baru dongeng,” kata dia. Mereka juga menggunakan maket banjir dan gunung meletus untuk berimprovisasi.

Selain menyasar anak-anak, komunitas ini juga menyasar kelompok ibu-ibu. “Untuk kelompok ini, kami memberikan materi yang membuat mereka dapat mendongeng untuk anak-anaknya,” kata Nurul. Menurut dia, setiap orang yang memiliki pengetahuan yang baik tentang bencana dan bersedia membagikan pengetahuan tersebut, merupakan pahlawan bencana.

Saat ini, komunitas Pahlawan Bencana sudah memiliki 15 pendongeng aktif, dan 40 volunteer. Mereka terdiri dari beragam profesi. Priyangga yang merupakan geologis lulusan Universitas Padjajaran sehari-hari bekerja sebagai konsultan. Sebagian lagi adalah mahasiswa aktif, ada pula ibu rumah tangga, akuntan, dan desainer yang bersedia meluangkan waktunya ‘menghidupi’ Pahlawan Bencana.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

3 hari lalu

Foto udara kendaraan pemudik memadati di jalur selatan, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu 14 April 2024. Arus balik H+3 lebaran dari Tasikmalaya menuju Bandung terpantau padat merayap dan terjadi antrean kendaraan dari Sindangkasih, Kabupaten Ciamis hingga Indihiang, Kota Tasikmalaya. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

Berikut cara cek titik rawan bencana di jalur mudik Lebaran 2024 melalui situs BNPB, Ditjen Bina Marga, PVMBG, dan PetaBencana.id.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

5 hari lalu

Helikopter Super Puma BNPB melakukan manuver memadamkan sisa api di kawasan Gunung Arjuno, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 8 September 2023. BNPB menambah satu unit helikopter (total dua) tersebut sebagai upaya pemerintah untuk memadamkan sisa api yang membakar seluas 4.796 hektar per Rabu (8/9) hutan dan lahan (karhutla) Gunung Arjuno agar lebih efektif. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

6 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

7 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Perancis 10 April 2024. Istimewa
Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

Direktur Tata Kelola Publik OECD Elsa Pilichowski menanggapi pemaparan Mensos Risma soal penanganan bencana di Indonesia.


Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

7 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur OECD di Paris, Prancis pada Rabu, 10 April 2024.


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

10 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

12 hari lalu

Ilustrasi bencana alam.
Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.


Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

16 hari lalu

Materi yang dibagikan peneliti Danny Hilman Natawidjaja saat berdiskusi menjelaskan bagaimana pencairan es menyebabkan permukaan air laut naik dan menenggelamkan Sundalandia atau Sundaland. (ANTARA/HO-BRIN)
Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

BRIN meneliti sejarah geologi Sundaland untuk sejumlah alasan. Utamanya untuk antisipasi bencana.