TEMPO.CO, Jakarta - Gerak tubuh atau gestur adalah bagian yang tak terpisahkan dari komunikasi manusia dan pembicara dari segala usia cenderung menggerakkan tangan ketika berbicara. Pada anak-anak, gerak tubuh memiliki kepentingan tersendiri karena merupakan prekursor dan prediktor penting perkembangan bahasa dan kognitifnya.
Para peneliti dari Pompeu Fabra University di Barcelona, Spanyol, menunjukkan bahkan pada usia dini, gerakan berirama (gerakan ritmis dari tangan/ lengan) membantu anak-anak. Hal ini tidak terbatas untuk mengingat informasi pembicaraan saja, tetapi juga untuk memahaminya.
Hasil penelitian menunjukkan untuk pertama kalinya sesi pelatihan singkat dengan gerakan ritmik memiliki efek positif langsung untuk meningkatkan kemampuan narasi anak-anak. Studi ini menunjukkan anak-anak akan memperbaiki struktur cerita mereka, ketika menceritakan kisah yang disertai dengan gerakan ritmis.
Baca: Anak Suka Mencoret Tembok? Intip Solusinya
Para peserta dalam penelitian ini adalah 44 anak berusia 5 dan 6 dari beberapa wilayah geografis Catalan Girona. Dalam sesi pelatihan, enam cerita diperlihatkan kepada setiap anak, masing-masing berlangsung satu menit dan diceritakan oleh dua guru sekolah dasar di bawah dua kondisi percobaan yang berbeda.
Kondisi pertama, tidak ada gerakan ritmik yang digunakan dengan kata kunci; Namun, di dalam kondisi kedua, gerakan ritmis secara visual menandai kata kunci. Sebelum dan sesudah fase pelatihan, struktur narasi anak yang membaik dinilai.
Eksperimen ini terdiri dari tiga bagian: fase awal, sesi pelatihan, dan tahap selanjutnya. Hasil percobaan menunjukkan anak-anak yang berpartisipasi dalam pelatihan dengan gerakan ritmis menghasilkan cerita lebih baik dengan struktur naratif yang juga lebih baik pada fase setelah pelatihan. Studi ini menunjukkan untuk pertama kalinya sesi pelatihan singkat dengan gerakan ritmis memiliki manfaat langsung untuk meningkatkan produksi wacana narasi pada anak-anak berusia 5 dan 6, terutama mengenai struktur naratif.
SCIENCE DAILY