TEMPO.CO, Jakarta - Mengajarkan kebiasaan sikat gigi pada anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin untuk menghindari kerusakan pada gigi. Adapun penggunaan pasta gigi boleh diajarkan sejak usia 2 tahun atau ketika anak sudah bisa berkumur.
Baca juga: Pasta Gigi, yang Berbusa atau Tidak? Ini Penjelasan Dokternya
Namun, penggunaan pasta gigi ini perlu dengan takaran yang pas. Rata-rata anak menuang pasta gigi dengan memenuhi seluruh atau setidaknya setengah dari permukaan sikat gigi. Padahal, anak-anak di bawah usia tiga tahun hanya direkomendasikan menggunakan pasta gigi khusus anak dengan ukuran sebesar beras. Sedangkan anak usia tiga hingga enam tahun direkomendasikan menggunakan pasta gigi seukuran biji kacang.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, masih banyak anak yang menggunakan pasta gigi dengan takaran yang tidak pas. Rasa ingin tahu yang tinggi dan belum sempurnanya kemampuan motorik halus pada anak sering membuat mereka ingin menuang sendiri pasta giginya, namun dalam takaran yang berlebihan. Dari 5.000 anak berusia 3-15 tahun yang diamati dalam penelitian ini, sebanyak 40 persen anak usia 3-6 tahun menggunakan pasta gigi secara berlebihan.
“Fluoride menyimpan manfaat yang besar bagi kesehatan gigi, namun penggunaannya harus sangat berhati-hati,” kata Dr. Mary Hayes, dokter gigi khusus anak-anak asal Chicago, Amerika Serikat.
Penggunaan pasta gigi yang terlalu banyak akan memberikan efek samping dalam jangka panjang. Kandungan fluoride yang berlebihan dapat meningkatkan risiko gigi bergaris-garis atau muncul bercak pada gigi anak ketika mereka dewasa kelak.
Baca juga: Tips Cara Menghilangkan Bulu dengan Pasta Gigi, Mau Coba?
TABLOID BINTANG