Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Pendek, Ini Hal yang Ditakutkan pada Anak Stunting

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi stunting diturunkan dari orang tua? (pixabay.com)
Ilustrasi stunting diturunkan dari orang tua? (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Stunting masih menjadi permasalahan besar di Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dirilis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun lalu menyebut jumlah kasus stunting  atau gagal tumbuh pada anak usia balita menurun dari 37,2 persen (Riskesdas 2013) menjadi 30,8 persen. Meski menggembirakan, fakta dan data ini menyisakan sejumlah catatan penting.

Baca juga: Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Setiap bayi melewati proses tumbuh kembang. Pada anak dengan berat badan kurang dari 10 kg, sebanyak 50 hingga 60 persen energi, yang didapat dari makanan, digunakan untuk perkembangan otak.

“Bila asupan nutrisinya kurang, otak dikorbankan lebih dulu. Jadi, pada anak yang mengalami perlambatan berat badan, IQ-nya bisa menurun hingga 3 poin. Bayangkan betapa banyak penurunan IQ yang terjadi pada anak stunting,” kata Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K), di Jakarta, pekan lalu.

Hal yang dikhawatirkan dari stunting bukan soal anak jadi pendek, melainkan risiko retardasi mental dan gangguan kemampuan kognitif. Selain fungsi kognitif, pembakaran lemak terhambat. Sehingga ketika anak stunting diberi makan banyak, ia mengalami obesitas. Terkait perkembangan otak, Damayanti mengingatkan bahwa otak dan sinaps-sinapsnya berkembang pesat pada 1.000 hari pertama kehidupan atau hingga anak berusia 2 tahun.

“Artinya, hingga usia 2 tahun, si kecil jangan sampai kekurangan nutrisi. Jika usia anak stunting sudah 2 tahun ke atas, proses pemulihannya lebih sulit. IQ-nya akan selalu di bawah anak-anak yang tidak stunting atau berdampak pada ketidakmampuan otak,” Damayanti menyambung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masalahnya, kesadaran dan pengetahuan orang tua seputar stunting masih rendah. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya salah kaprah yang beredar. Berkaca pada penelitian yang dilakukan Damayanti di sejumlah daerah, ada 2 salah kaprah yang sering ditemukan.

Yang pertama, stunting dipicu faktor genetik. Di Pandeglang, Banten, ia menemukan keluarga yang stunting 3 generasi. Damayanti menyebut stunting terjadi karena faktor lingkungan, bukan genetik. Yang dimaksud lingkungan, termasuk gaya hidup dan pola makan.

“Kalau ada anak stunting lalu diketahui orang tua dan kakeknya memiliki riwayat stunting, bukan berarti ini faktor genetik. Yang diturunkan bukan gen melainkan pola makan. Berkaca kepada penelitian saya, anak stunting karena ia sering diberi makan nasi dengan kuah bakso. Bagaimana otaknya berkembang kalau makanannya nasi dan kuah? Kalau pola makannya diperbaiki, kondisi si kecil bisa membaik, kok,” terang Damayanti.

Baca juga: Tangani Stunting, Makan Dua Ikan Murah dan Bergizi Ini

AURA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

3 hari lalu

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya. Foto: Canva
Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.


Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

8 hari lalu

Ilustrasi pencegahan stunting/ Indofood
Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.


Perbedaan Kelapa Muda dengan Kelapa Hijau yang Perlu Diketahui

10 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
Perbedaan Kelapa Muda dengan Kelapa Hijau yang Perlu Diketahui

Pedagang atau penjual umumnya menawarkan dua jenis kelapa, yakni kelapa hijau atau kelapa muda. Apa perbedaan di antara keduanya?


Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

13 hari lalu

Warga membeli barang kebutuhan pokok saat kegiatan pasar murah di halaman Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Papua, Rabu 6 Maret 2024. Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Pangan menggencarkan gerakan pangan murah untuk menstabilisasi pasokan dan harga pangan, pengendalian inflasi serta penanggulangan stunting dan keluarga rawan pangan di Papua .ANTARA FOTO/Gusti Tanati
Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

Penyaluran bantuan pangan untuk pencegahan stunting mulai dilakukan. Nilai total anggaran Rp 400 miliar.


Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

13 hari lalu

Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) menyantap makanan saat pelaksanaan program dapur masuk sekolah di SD Negeri 205, Kertapati, Palembang, Sumatera Selatang, Jumat 6 Oktober 2023. Program Dapur Masuk Sekolah yang digagas Kodam II/Sriwijaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak serta menurunkan dan mencegah stunting pada anak-anak Sekolah Dasar. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

Direktur Cadangan Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 12 provinsi masuk dalam program pengendalian stunting nasional.


ID Food Salurkan Bantuan Pangan untuk Penanganan Stunting, Dirut: Semua Non-Impor

13 hari lalu

Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan dalam acara perayaan 2 tahun ID FOOD di Waskita Rajawali Tower, Jakarta Timur pada Senin, 8 Januari 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
ID Food Salurkan Bantuan Pangan untuk Penanganan Stunting, Dirut: Semua Non-Impor

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food mulai kembali menyalurkan bantuan pangan berupa telur dan daging ayam untuk penanganan stunting.


Nutrisi Sehat untuk Sahur dan Berbuka Puasa selama Ramadan Menurut Pakar Gizi

14 hari lalu

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Nutrisi Sehat untuk Sahur dan Berbuka Puasa selama Ramadan Menurut Pakar Gizi

Memahami pola makan sehat saat sahur dan berbuka puasa penting untuk menjaga stamina selama Ramadan.


Nutrisi yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil yang Berpuasa

14 hari lalu

Ibu hamil memerlukan asupan makanan bergizi agar janin yang dikandung tumbuh sehat. (Canva)
Nutrisi yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil yang Berpuasa

Ginekolog mengingatkan ibu hamil untuk memperhatikan kandungan gizi ketika memutuskan berpuasa demi kesehatan diri dan janin.


10 Buah untuk Mengembalikan Cairan Tubuh yang Hilang saat Berpuasa

14 hari lalu

Ilustrasi buah-buahan/ toko buah. REUTERS/Lucas Jackson
10 Buah untuk Mengembalikan Cairan Tubuh yang Hilang saat Berpuasa

Berpuasa seharian membuat cairan tubuh berkurang drastis. Berikut adalah 10 buah untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang.