TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Lukman Sardi tak ingin menjadi orang tua yang kaku dan selalu ingin dihormati. Keinginan dihormati anak tidak salah. Namun sifat kaku membuat anak merasa berjarak dengan orang tua, sehingga segan untuk bertanya.
Baca: Jangan Sombong, Pesan Khusus Ayah untuk Lukman Sardi
Baca Juga:
“Apalagi jika orang tua kerap bilang, 'Kalau saya bilang enggak boleh, ya enggak boleh.' Tanpa menjelaskan alasannya. Bagi saya, kalau anak sampai sungkan bertanya kepada ayahnya, itu problem. Berarti ada yang salah dengan hubungan orang tua-anak,” Peraih Piala Citra Pemeran Pendukung Pria Terbaik FFI 2007 ini berpendapat.
Di luar kesibukan melayani pertanyaan anak-anak, Lukman Sardi tetap aktif di layar lebar. Dalam memilih peran, ia tidak menetapkan syarat yang njelimet. Bagi Lukman, naskah yang terpenting. Jika film ibarat rumah, naskah merupakan fondasi.
Baca: Gempa Palu dan Donggala, Lukman Sardi Bicara Pentingnya Mitigasi
“Dengan naskah yang kokoh, sebuah film berpeluang besar memiliki kualitas ciamik. Skrip yang berbobot menuntun aktor sedemikian rupa sehingga ia lebih mudah membangun karakter,” kata Lukman Sardi.
