Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Kanker Sedunia, Ini 5 Faktor Penyebar Kanker Serviks

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKanker serviks menyebar begitu cepat di Indonesia. Salah satu cara untuk menghindari dari penyakit ini adalah dengan vaksinasi dan pemeriksaan rutin. “Sebuah kenyataan yang tidak mengenakkan: Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks (mulut rahim) terbanyak di dunia," kata ginekologi RS Pondok Indah Fitriyadi Kusuma dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 31 Januari 2019.

Baca: Terlalu Lama Duduk, Awas Risiko Kanker dan 3 Masalah Ini

Sebelumnya, pada 4 Februari 2019, diperingati menjadi hari kanker sedunia.

Kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV (Human Papilloma Virus), terutama tipe 16 dan 18. Biasanya pada tingkat awal, penderita kanker serviks tidak menunjukkan gejala atau keluhan.

Gejala atau keluhan tersebut biasanya baru muncul ketika kanker sudah memasuki stadium 2 atau lebih. Keputihan yang berulang meski telah diobati, juga postcoital bleeding (pendarahan pasca senggama), kerap menjadi gejala yang dirasakan. Walau begitu, beberapa hal di atas tidak selalu merujuk pada kanker serviks

Fitriyadi melanjutkan penyebab dan kehadiran kanker serviks dapat dideteksi. Terlebih, kanker ini termasuk penyakit yang berkembang lambat. Diperlukan fase yang panjang dari tahap infeksi sampai menjadi kanker.

HPV memiliki masa inkubasi selama 9 – 12 bulan. Kemudian setelahnya, memasuki fase lesi pra-kanker. Ada tiga sub pada fase ini: Atypical, Low Grade Lession, dan High Grade Lession. "Jika terus berkembang, barulah menjadi kanker. Sampai pada Low Grade Lession, masih ada kemungkinan infeksi HPV menghilang meski tanpa tindakan medis,” kata Fitriyadi.

HPV merupakan virus yang sangat selektif, yang hanya berkembang di lingkungan yang sesuai. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker serviks:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Menikah di usia muda (15 – 20 tahun), di mana pada masa ini masih terjadi perubahan sel (metaplasia) di mulut rahim.

2. Berganti-ganti pasangan seksual.

3. Infeksi gonorhea (kencing nanah), sifilis, herpes, atau HIV.

4. Mengonsumsi pil KB kombinasi dapat memicu perkembangan HPV, tapi tidak menyebabkan
timbulnya HPV

5. Kekurangan vitamin C, D, E, asam folat, dan mineral.

Baca: Pria Makan Telur 3 Butir Sepekan Tingkatkan Risiko Kanker Prostat

Untuk mencegah penyakit ini, Fitriyadi mengingatkan masyarakat untuk menggunakan vaksin, serta melakukan skrining dan deteksi dini rutin. Ia mengatakan sebanyak 30 persen kasus kanker serviks dapat disebabkan oleh sub-tipe HPV yang tidak dapat dicegah oleh vaksin tersebut. "Dengan vaksinasi dan pemeriksaan rutin, tak perlu khawatir kanker akan menyerang organ kewanitaan Anda," kata Fitriyadi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti Jepang Temukan Mikroplastik di Awan, Apa Bahayanya buat Manusia?

9 jam lalu

Lembaga ilmu pengetahuan nasional Australia menemukan bahwa terdapat sekitar 14 juta ton potongan plastik berukuran kecil di dasar laut.
Peneliti Jepang Temukan Mikroplastik di Awan, Apa Bahayanya buat Manusia?

Profesor di Universitas Waseda, yang memimpin peneliti Jepang telah mengeksplorasi jalur mikroplastik di udara saat benda ini beredar di biosfer.


Heru Budi Tutup Sejumlah Puskesmas, Apa Itu UKM Center yang Menggantikan Fungsinya?

17 jam lalu

Dokter memeriksa pasien dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Rata-rata dalam satu shift yang berlangsung sejak pagi hingga siang, sebanyak 60 pasien dengan gejala batuk dan sesak memeriksakan diri ke puskesmas tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Heru Budi Tutup Sejumlah Puskesmas, Apa Itu UKM Center yang Menggantikan Fungsinya?

Mengenal fungsi UKM Center yang gantikan sejumlah Puskesmas kelurahan di DKI Jakarta


Gejala Kanker yang Terlihat saat Difoto

1 hari lalu

Ilustrasi anak berselfie dengan orang tua. amazonaws.com
Gejala Kanker yang Terlihat saat Difoto

Ada tanda kanker yang dengan mudah diketahui saat orang difoto. Kasus ini ada pada jenis langka kanker mata yang bermula dari retina.


Gejala Awal Kanker Kerongkongan yang Perlu Diperhatikan

3 hari lalu

Kanker kerongkongan
Gejala Awal Kanker Kerongkongan yang Perlu Diperhatikan

Kanker kerongkongan adalah penyebab kanker paling umum ke-8 di dunia dan penyebab kematian terkait kanker ke-6 di seluruh dunia.


Ini Alasan Brokoli Disebut Superfood

3 hari lalu

Ilustrasi brokoli. Foto: Freepik.com/8photo
Ini Alasan Brokoli Disebut Superfood

Karena kaya akan nutrisi penting untuk kesehatan, brokoli disebut sebagai sebagai superfood.


5 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan Tubuh, Berapa Cangkir Sehari Disarankan?

3 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
5 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan Tubuh, Berapa Cangkir Sehari Disarankan?

Selain dapat melawan rasa kantuk sekaligus penambah energi, ternyata kopi memiliki manfaat lain bagi kesehatan tubuh. Apa saja manfaat kopi bagi kesehatan tubuh?


Gejala Kanker Pankreas yang Tampak di Mata dan Kulit

4 hari lalu

Ratu musik soul Amerika Serikat, Aretha Franklin meninggal dunia pada 16 Agustus 2018 dalam usia 76 tahun di kediamannya di Detroit, Amerika. Peraih 18 Grammy ini meninggal setelah bergelut dengan kanker pankreas stadium lanjut. REUTERS/Jose Luis Magana
Gejala Kanker Pankreas yang Tampak di Mata dan Kulit

Seperti penyakit lain, semakin dini gejala kanker pankreas terdeteksi maka semakin cepat bisa diobati. Cek gejala awalnya.


Ini Bahayanya Makan Makanan Dibakar Nyaris Gosong

4 hari lalu

Ilustrasi Barbeque
Ini Bahayanya Makan Makanan Dibakar Nyaris Gosong

Makan makanan gosong memang dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan. Bisa sebabkan penyakit kanker hingga masalah pencernaan?


Langkah Promotif Preventif Diperkuat, DJS Kesehatan Terpantau Sehat

6 hari lalu

Langkah Promotif Preventif Diperkuat, DJS Kesehatan Terpantau Sehat

Upaya promotif preventif terus digalakkan BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) demi mengendalikan angka penderita penyakit kronis.


Dokter Spesialis Penyakit Dalam Diharapkan Jadi Garda Terdepan Tangani Pasien dengan Kanker

6 hari lalu

Konferensi Pers The Role of Internist in Cancer Management (ROICAM) pada Sabtu 23 September 2023 di Jakarta/Tempo- Mitra Tarigan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Diharapkan Jadi Garda Terdepan Tangani Pasien dengan Kanker

Dokter spesialis penyakit dalam alias internis diharapkan menjadi garda terdepan dalam penanganan kanker mulai dari deteksi dini.