Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diet Kaya Serat Mampu Turunkan Level Depresi

Reporter

Editor

Dini Pramita

image-gnews
Ilustrasi buah dan sayuran/kecantikan kulit. Shutterstock.com
Ilustrasi buah dan sayuran/kecantikan kulit. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Diet yang kaya serat dan sayuran, ternyata juga dapat meredakan depresi. Hal ini didapatkan setelah peneliti dari Universitas Manchester, Joseph Firth, menyelidiki apakah diet juga dapat memperbaiki gangguan mood secara signifikan.

Baca: 4 Kombinasi Camilan Ini Dijamin Sukseskan Program Diet

Firth dan timnya mencatat, meskipun pola makan yang buruk dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental, memperbaiki pola makan seseorang tidak secara otomatis dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Untuk menyelidiki kebenaran asumsi tersebut secara pasti, ia dan timnya memeriksa data pada hampir 46.000 orang dan mempublikasikan hasilnya dalam jurnal Psychosomatic Medicine.

Para ilmuwan tersebut mempersempit pencarian mereka menjadi 16 percobaan acak terkontrol yang memenuhi syarat yang merangkum informasi dari 45.826 peserta. Hasil analisis dari data tersebut mengungkapkan bahwa setiap jenis perbaikan diet atau pola makan "secara signifikan mengurangi gejala depresi." Namun, perubahan pola makan tidak memengaruhi kecemasan.

Baca juga: Diabetes Bisa Menimbulkan Gangguan Mental? Ini Penelitiannya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Intervensi diet yang mengurangi depresi termasuk diet penurunan berat badan, diet pengurangan lemak, dan diet kaya nutrisi. "Ini sebenarnya berita baik," kata Firth. Dia mengatakan, secara khusus, inidividu yang mengkonsumsi lebih banyak makanan padat gizi yang tinggi serat dan sayuran, cenderung terlindungi dari gejala depresi. Tentu saja, ini berkebalikan dengan individu yang rutin memakan makanan cepat saji dan gula halus.

Rekan penulis studi, Brendon Stubbs, dosen klinis di NIHR Maudsley Biomedical Research Centre dan King's College London, juga melaporkan temuan yang sama dengan menekankan pentingnya olahraga. "Ketika intervensi diet ini dikombinasikan dengan olah raga, ada perbaikan yang lebih besar dalam gejala depresi yang dialami oleh orang-orang," kata dia.

Medical News Today

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

20 jam lalu

Pemain Tottenham Hotspur Richarlison. Action Images via Reuters/Paul Childs
Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

Penyerang Timnas Brasil, Richarlison, berbagi kisah soal usahanya berjuang melawan depresi yang membuatnya hampir menyerah.


Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

1 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.


6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

4 hari lalu

Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)
6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

Orang dengan masalah kecemasan dapat terpicu dan menjadi khawatir ketika mendengar masalah kesehatan orang lain. Ini 6 tips agar tidak ikut cemas.


Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

7 hari lalu

Ted Danson. LUCAS JACKSON/REUTERS
Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

Ted Danson mengaku pernah berjuang melawan psoriasis plak, masalah kulit kronis yang bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang.


Jangan Abai dengan Orang Sekitar, Ini Cara Deteksi Orang Alami Stres

8 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Jangan Abai dengan Orang Sekitar, Ini Cara Deteksi Orang Alami Stres

Salah satu cara mendeteksi orang yang sedang dilanda stres adalah dengan melihat bagaimana aktivitas sehari-hari orang tersebut.


Perbedaan Stres dengan Depresi, Masing-masing Punya Ciri-ciri Khas

9 hari lalu

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
Perbedaan Stres dengan Depresi, Masing-masing Punya Ciri-ciri Khas

Gangguan stres kronis dan depresi merupakan dua hal yang berbeda. Stres merupakan sebuah tekanan psikologis oleh sebab apapun.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

10 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

11 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.