TEMPO.CO, Jakarta - Aktor nominasi Oscar Liam Neeson tersandung masalah rasisme. Persoalan ini bermula saat aktor Taken ini mengungkapkan keinginannya membunuh pria berkulit hitam, dalam sebuah sesi wawancara dengan The Independent. Ia mengatakan bahwa seorang temannya diperkosa seorang pria berkulit hitam yang disebutnya sebagai “bajingan hitam”.
Baca juga: 5 Fakta Soal Film Death Wish Versi Bruce Willis
Kasus ini telah berimbas pada kariernya. Peluncuran perdana film Cold Pursuit yang dibintanginya, di New York, dibatalkan. Film itu dijadwalkan tayang pada 5 Februari. Meskipun film itu tetap diputar sesuai jadwal, acara karpet merahnya dibatalkan.
Liam Neeson juga dijadwalkan memberikan penghargaan pada perhelatan Oscar pada 24 Februari 2019. Tapi, hingga saat ini belum dipastikan apakah masalah ini akan mempengaruhi penampilannya di acara itu.
Komentar Liam Neeson ini mengejutkan banyak orang. Banyak yang mengkhawatirkan masalah ini akan berdampak pada kariernya di masa depan.
Baca Juga:
Apalagi, pascaaksi solidaritas di media sosial yang menggunakan tanda pagar #MeToo, peta jalan skandal selebritas Hollywood mulai dapat diprediksi. Seseorang yang terkenal, jika melakukan suatu kesalahan yang tidak dapat diterima, para pekerja Hollywood bisa bersatu dan melakukan aksi untuk menyingkirkan orang itu.
Komentar Liam Neeson dalam wawancara itu menimbulkan reaksi yang sangat ekstrem. “Banyak orang bilang bahwa wawancara itu adalah akhir kariernya,” kata pembawa acara Good Morning Britain Piers Morgan.
Pengajar Hubungan Masyarakat dan pendiri 5W PR Ronn Torossian, yang memiliki lebih dari dua dekade pengalaman berurusan dengan manajemen krisis di industri hiburan, terkejut setelah mendengar masalah yang menyandung aktor berusia 66 tahun ini. Menurut dia, komentar ini akan menjadi bagian dari warisan yang diingat publik tentang Neeson.
“Ini bukan jenis hal yang dapat Anda katakan di depan umum. Tetapi jika Anda melakukannya, Anda tentu tidak harus berkeliling dan membicarakannya. Itu hanya bodoh,” kata Torossian.
Meskipun dinilai negatif, kasus rasisme ini dinilai Torossian bukan menjadi akhir dari kariernya karena Neeson tidak melarikan diri dan bersembunyi dari kontroversi.
Tapi tak semua orang berpendapat sama dengan Torossian. Sebagian warganet masih mengungkapkan amarahnya karena komentar rasis tersebut. “Anda adalah wakil dari teror rasial,” kata kolumnis New York Times Charles Blow di akun Twitternya.
Liam Neeson masih memiliki kharisma di Hollywood meski telah memasuki usia 66 tahun. Puncak kariernya dimulai pada 2008 ketika bermain di film Taken, lalu berlanjut hingga Cold Pursuit. Tahun ini, dua filmnya yang lain direncanakan akan diputar, termasuk Men in Black: International.
Baca juga: Jadi Pemandu Acara Oscar, Chris Rock: Hollywood Rasis?
THE INDEPENDENT | FOX NEWS