Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketika Jokowi Tidak Tahu Istilah Anemia

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggendong Rafi Ahmad Fauzi, anak berkebutuhan khusus yang mengidolakannya. Pertemuan Jokowi dan Rafi terjadi di Pondok Pesantren Al-Ittihad Cianjur, Jawa Barat, 8 Februari 2019. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggendong Rafi Ahmad Fauzi, anak berkebutuhan khusus yang mengidolakannya. Pertemuan Jokowi dan Rafi terjadi di Pondok Pesantren Al-Ittihad Cianjur, Jawa Barat, 8 Februari 2019. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menghadiri Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Kesehatan di ICE BSD pada Selasa 12 Februari 2019. Jokowi sempat memberikan paparan tentang pentingnya infrastruktur untuk pembangunan bangsa. Serta pentingnya kesehatan untuk meningkatkan sumber daya manusia.

Baca: Ini Alasan Boy William Lebih Memilih Jadi YouTuber

Setelah paparannya, Jokowi seperti biasa memanggil beberapa orang untuk maju ke atas panggung. Kali ini ia meminta 4 orang, 3 laki-laki dan 1 perempuan, dari dinas kesehatan Kabupaten/Kota untuk berdiri di sampingnya.

Kepala dinas yang maju pertama adalah satu-satunya perempuan yang ditunjuk Jokowi. Dia dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. "Apa masalah kesehatan di Yogyakarta?" kata Jokowi pada kesempatan itu.

Si ibu itu menjawab bahwa di Kota Yogyakarta masih ada masalah anemia. "Apa?" kata Jokowi berusaha mencerna masalah.

Saat itu penonton pun meneriaki 'anemia- kekurangan darah merah'. "Oh, kekurangan darah. Jangan pakai istilah medis dong, saya kan bukan dokter," kata Jokowi yang disambut tawa penonton.

Tim dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta itu mengatakan bahwa di daerahnya masih banyak anak muda, khususnya perempuan yang melakukan diet khusus demi langsing sehingga sel darah merah mereka tidak mencukupi. "Maksudnya, mereka diet? Kurus? Jangan ngomong begitu lah. Saya jadi tersinggung," kata Jokowi yang kembali disambut tawa penonton.

Ilustrasi penderita anemia. TEMPO/Kink Kusuma Rein

Anemia merupakan suatu keadaan di mana hemoglobin darah jumlahnya lebih rendah daripada seharusnya. Hemoglobin sendiri adalah bagian dari sel darah merah yang tugasnya membawa oksigen ke otak, otot, dan organ tubuh lainnya. "Semua gejala anemia yang muncul adalah akibat kurangnya oksigen dalam darah,” ujar Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) Endang L. Achadi dalam peluncuran kampanye “Indonesia Bebas Anemia” 2018 oleh Merck.

Selain mematikan, anemia dapat memberikan dampak buruk jangka panjang terutama dalam penurunan kualitas sumber daya manusia. Anemia menghambat aliran darah ke otak sehingga membuat seseorang sulit konsentrasi, lemas, dan tidak produktif. “Anemia terbukti menyebabkan penurunan produktivitas kerja wanita Indonesia sebanyak 20 persen atau sekitar 6,5 jam per minggu. Hal ini akan menjadi hambatan besar bagi pembangunan sumber daya manusia berkualitas di Indonesia,” tambah Endang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anemia disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya asupan zat besi, pola hidup yang tidak sehat, dan kurang olahraga. Di Indonesia, 60 persen kasus anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Untuk mencegah anemia, Endang memberikan beberapa tips berikut ini.

1. Konsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk makanan kaya sumber zat besi yang berasal dari protein hewani seperti daging, unggas, dan ikan.

2. Konsumsi makanan yang meningkatkan penyerapan zat besi. Buah-buahan yang tinggi vitamin C seperti jeruk dapat membantu penyerapan zat besi.

3. Sebaliknya, hindari mengonsumsi minuman yang menghambat penyerapan zat besi seperti teh, kopi, dan susu.

4. Penyakit kecacingan dan malaria berpotensi menyebabkan anemia, karena itu jalani pola hidup bersih dan sehat serta menghindari daerah endemis malaria.

Baca: Mardani Sedih Jokowi Masih Saja Main Deklarasi Menjelang Pilpres

5. Konsumsi tablet tambah darah (TTD) untuk memastikan bahwa asupan zat besi Anda telah cukup. Tidak perlu khawatir bila TTD akan menyebabkan penyakit hipertensi atau komplikasi lain.

MITRA TARIGAN | AURA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deputi Pencegahan Tak Setuju Bila Ada Screening Awal Calon Menteri di Era Prabowo Subianto oleh KPK

2 jam lalu

Wakil ketua KPK, Johanis Tanak (kanan) bersama Chairman Korean Chamber of Commerce, Lee Kang Hyun (dua kiri), Deputi bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan dan juru bicara KPK, Ali Fikri, memberikan keterangan kepada awak media seusai mengikuti Forum Group Discussion, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. TEMPO/Imam Sukamto
Deputi Pencegahan Tak Setuju Bila Ada Screening Awal Calon Menteri di Era Prabowo Subianto oleh KPK

Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan tidak setuju apabila ada screening awal terhadap calon menteri yang bakal menjabat di era Prabowo Subianto.


Kata Gibran Soal Status Dirinya dan Jokowi yang Dianggap Bukan Kader PDIP Lagi: Dipecat Juga Tidak Apa-apa

2 jam lalu

Postingan Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka di akun Instagramnya. FOTO/Instagram/gibran_rakabuming
Kata Gibran Soal Status Dirinya dan Jokowi yang Dianggap Bukan Kader PDIP Lagi: Dipecat Juga Tidak Apa-apa

Wali Kota Solo sekaligus wakil presiden (wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka tak mempermasalahkan jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menganggap Joko Widodo atau Jokowi dan dirinya saat ini bukan lagi bagian dari partai politik itu. Dia bahkan menyebut jika dipecat dari PDIP pun tidak apa-apa.


Kisah Jokowi Pernah Siapkan Ganjar Maju Pilpres 2024, Lantas Balik Badan

3 jam lalu

Presiden Jokowi bersama dengan capres dari PDIP Ganjar Pranowo pulang bersama-sama ke Solo menggunakan Pesawat Kepresidenan, Jumat, 21 April 2023. Sumber Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Kisah Jokowi Pernah Siapkan Ganjar Maju Pilpres 2024, Lantas Balik Badan

Ganjar Pranowo menerima hasil putusan MK yang menolak permohonan PHPU kubunya. Dulu, Jokowi pernah menyiapkannya maju capres di Pilpres 2024.


Jokowi Hormati Putusan MK: Tuduhan ke Pemerintah Tak Terbukti

4 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Jokowi Hormati Putusan MK: Tuduhan ke Pemerintah Tak Terbukti

Usai putusan MK Jokowi mengatakan, pemerintah akan mendukung proses transisi dari pemerintah saat ini ke pemerintah yang akan datang.


Sampai di Sini Ganjar dan Mahfud Md, Lika-liku Keduanya dalam Kontestasi Pilpres 2024

5 jam lalu

Sampai di Sini Ganjar dan Mahfud Md, Lika-liku Keduanya dalam Kontestasi Pilpres 2024

Ganjar Pranowo menyebut perjalanannya bersama Mahfud MD di Pilpres 2024 telah berakhir usai putusan MK soal sengketa Pilpres 2024.


Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

6 jam lalu

Bandara Panua Pohuwato. Dok: Kemenhub
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.


Majalah Tempo Pernah Ungkap Jokowi Cawe-Cawe dalam Pengusungan Gibran di Pilpres 2024

6 jam lalu

Cover Majalah Tempo 29 Oktober 2023. FOTO/ilustrasi Majalah Tempo/Tempo Kendra Paramita
Majalah Tempo Pernah Ungkap Jokowi Cawe-Cawe dalam Pengusungan Gibran di Pilpres 2024

Majalah Tempo edisi akhir Oktober 2023 memaparkan sejumlah peran Jokowi cawe-cawe pengusungan putra sulungnya, Gibran sebagai cawapres Prabowo.


Putusan MK Sebut Presiden Tak Ikut Campur dalam Pilpres 2024, Tapi Jokowi Pernah Akui Cawe-Cawe

12 jam lalu

Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
Putusan MK Sebut Presiden Tak Ikut Campur dalam Pilpres 2024, Tapi Jokowi Pernah Akui Cawe-Cawe

Putusan MK sebut Presiden Joko Widodo tak cawe-cawe dalam Pilpres 2024. Tapi, "Saya harus cawe-cawe," kata Jokowi Senin, 29 Mei 2023.


Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

15 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.


Sidang Putusan MK: Nepotisme Jokowi Tak Terbukti dalam Pencalonan Gibran sebagai Cawapres

1 hari lalu

Sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 dihadiri 8 hakim, gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sidang Putusan MK: Nepotisme Jokowi Tak Terbukti dalam Pencalonan Gibran sebagai Cawapres

MK menilai tak ada bukti nepotisme yang dilakukan Jokowi dalam pencalonan Gibran