TEMPO.CO, Jakarta - Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), harus berjuang melawan kanker darah. Ani Yudhoyono telah menjalani perawatan intensif sejak 2 Februari di National University Hospital, Singapura.
Baca: Mengenal Kanker Darah, Penyakit yang Dialami Ani Yudhoyono
Penegakkan diagnosis kanker darah tidak bisa sembarangan karena gejalanya sulit dikenali atau bahkan sama sekali tidak muncul. “Penting untuk mengetahui riwayat medis lengkap dan melakukan pemeriksaan fisik,” kata Gerard Robbins, Konsultan Hematologi di rumah sakit BMI Mount Alvernia di Guildford, Inggris.
Pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah seseorang terkena kanker darah meliputi tes darah serta biopsi dan pemindaian sumsum tulang belakang. Sedangkan biopsi kelenjar getah bening atau organ tertentu terkadang dibutuhkan terutama pada dugaan limfoma.
Kabar baiknya, sudah ada kemajuan yang sangat pesat dalam teknologi pengobatan kanker darah dalam lima puluh tahun terakhir. “Banyak kanker yang sangat bisa disembuhkan dengan berbagai obat-obatan termasuk dengan kemoterapi. Radioterapi juga sangat membantu dalam situasi tertentu,” kata Gerard Robbins.
Ani Yudhoyono berfoto dengan kedua putranya, Ibas dan AHY beserta menantunya Aliya Rajasa dan dua cucunya. Sejak 2 Februari 2019, Ani menjalani pengobatan di Singapura atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia. Instagram/@Almirayudhoyono
Menurut situs web cancercenter, pengobatan kanker darah berbeda-beda tergantung pada tipe kanker yang dialami, usia, seberapa cepat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh, bagaimana penyebaran kanker, dan faktor lainnya. Namun secara umum ada tiga jenis terapi pengobatan kanker darah.
- Transplantasi sel induk. Yaitu penanaman sel-sel induk pembentuk darah yang sehat ke dalam tubuh. Sel induk dapat dikumpulkan dari sumsum tulang belakang, darah yang bersirkulasi, dan darah tali pusat.
- Kemoterapi. Pengobatan ini menggunakan obat antikanker untuk mengganggu dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Kemoterapi untuk kanker darah terkadang melibatkan pemberian beberapa obat bersama-sama dalam dosis yang sudah ditetapkan. Kemoterapi juga bisa dilakukan sebelum transplantasi sel induk.
Baca: Ani Yudhoyono Sakit, Ini 3 Terapi untuk Kanker Darah
- Radiasi. Terapi radiasi bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker atau untuk menyembuhkan rasa sakit dan rasa tidak nyaman. Radiasi juga bisa dilakukan sebelum dilakukan transplantasi sel induk.