TEMPO.CO, Jakarta - Percaya atau tidak, hampir separuh hubungan romantis dimulai dari pertemanan. Itu dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan Ashley Papa, penulis buku Vixen Investigation: The Mayoral Affairs, pada 2017. Dalam penelitian itu, 40 persen dari 2.000 responden, berusia 18-34 tahun, menyatakan kalau hubungan romantis mereka dengan sang pacar berawal dari pertemanan.
Baca: 4 Tips Khusus Putuskan Pacar, Jangan Minta Jadi Teman
Hanya saja, tak semua pertemanan berakhir dengan percintaan. Agar hubungan tak selamanya berada di zona pertemanan, padahal salah satunya ingin berlanjut ke tahap pacaran, intip tiga langkah berikut.
1. Menyiapkan Hati
Sebelum melancarkan beragam langkah, hal pertama yang harus dipersiapkan adalah hati Anda. Ini sulit, apalagi untuk wanita. Anda harus memaksa diri untuk realistis dan tidak baper.
“Sadari di awal, bahwa akan ada beberapa macam reaksi. Jika dia perlahan menjauh, Setelah Anda mencoba melancarkan sinyal atau bicara, artinya, dia mungkin merasa nyaman dengan Anda, tapi tidak berpikir Anda orang yang diinginkan menjadi pasangan. Atau dia mungkin lagi bingung juga,” bilang terapis pernikahan dan keluarga dari AS, Dr. Karen Ruskin.
Saat ini terjadi, jangan ngambek, lalu marah padanya. Belajar menerima kenyataan dengan lapang dada dan tetap komunikasi. Kalau tidak kuat, minta waktu untuk menyendiri dulu, namun kembalilah berkomunikasi. Kita tidak tahu, siapa tahu masih ada peluang di masa mendatang.
2. Berani Bertanya
Cobalah beranikan diri untuk meminta kejelasan, apakah memang hubungan ini hanya sebatas pertemanan? Apakah kemungkinan beranjak lebih jauh?
Terapis pernikahan dan keluarga, dari Las Vegas, AS, Deidre Jenkins, mengatakan bahwa akan lebih mudah untuk membuka komunikasi dengannya tentang kemungkinan ini dan membiarkannya menjawab dengan jujur. Memang dibutuhkan keberanian dan hati yang lapang.
“Dalam setiap jenis hubungan, komunikasi sangatlah penting. Karena komunikasi, membuat kita jadi mengetahui, ke mana sebuah hubungan akan berujung. Hanya duduk diam dan menanti sesuatu terjadi, malah lebih berat. Jadi, tak ada salahnya bertanya, dengan catatan, Anda siap dan menerima segala jawabannya,” ujar Deidre.
3. Tampil Beda
Langkah yang diambil untuk mengubah teman atau sahabat menjadi pacar, memang agak berisiko, dan terkadang harus melepas gengsi. Apakah Anda berada dalam situasi ini dan bingung bagaimana membuatnya menjadi kekasih Anda?
“Jika Anda dan teman Anda memang memiliki koneksi atau ikatan yang kuat, nyaman, saling menghargai satu sama lain, ya, mengapa tidak mengambil keberanian untuk melangkah ke zona romantis,” kata pakar hubungan dari New York, AS, Andrea Syrtash.
Saking nyamannya, terkadang kita tidak memperhatikan penampilan setiap kali bertemu sahabat atau teman pria kita.
Pria adalah makhluk yang sangat visual. Mau nyaman seperti apapun, kalau Anda tidak terlihat menarik, maka dia tidak akan tertarik secara seksual pada Anda.
Pakailah rok, busana dengan warna-warna yang manis. Bukan jins dan kaos. Tak hanya sampai di situ, mulailah bersikap sedikit menggoda, lebih feminin.
“Bukan berarti centil, ya. Tertawalah lebih banyak di hadapannya, memainkan rambut, menyentuh lengannya, sesekali menyentuh bagian leher Anda saat berbincang, buatkan dia kue, pikatlah dia,” ujar Andrea.
Baca: Pacar dan Menikah, Resolusi 2019 Terbanyak Netizen Indonesia
TABLOID BINTANG