Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Alasan Mengapa Penyebaran Video Bunuh Diri Harus Dihentikan

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi Media Sosial. Kredit: Forbes
Ilustrasi Media Sosial. Kredit: Forbes
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemuda menjatuhkan diri dari Transmart di Kota Bandar Lampung, Lampung, pada Jumat, 22 Februari 2019. Ironisnya, beberapa orang yang melihat peristiwa bunuh diri itu malah merekamnya. Dan tak lama, video viral peristiwa itu pun tersebar di media sosial.

Baca: Waspada Remaja Bunuh Diri, Kenali Tanda-tandanya

Penyebaran video atau foto bunuh diri di media sosial atau Internet hampir terjadi pada setiap peristiwa bunuh diri. Tanpa disadari, sebenarnya video viral atau foto ini berdampak besar pagi penerimanya. Itu sebabnya, penyebarannya harus dihentikan.

Benny Prawira, Koordinator Into The Light Indonesia, yang juga suicidolog dan penggiat kesehatan jiwa remaja dan populasi khusus lainnya, menyebutkan empat dampak penerima foto atau video ini.

1. Emosi Negatif

Adegan bunuh diri dengan metode yang jelas dan dramatis dapat memunculkan rasa ngeri, jijik, dan, berpotensi traumatis sehingga mengganggu kesehatan jiwa penontonnya.

Ini sama saja efeknya dengan menyebarkan korban pembunuhan, bencana, kecelakaan, teroris, bikin membuat orang tidak nyaman melihatnya. “Beberapa bahkan bisa sampai seperti terekam dan berulang dalam kepala. Jadi bikin dihantui dan tidak nyaman bagi kelompok yang bahkan dalam kondisi ‘sehat’,” kata Benny.

2. Bunuh Diri Tiruan

Informasi bunuh diri yang terlalu mendetail dapat mendorong orang dengan depresi atau masalah yang serupa untuk melakukan bunuh diri. Ini disebut efek Werther.

“Jika ada akses dan kesempatan ke bahaya, mereka bisa saja melakukan hal yang serupa. Ini sudah banyak risetnya terutama ketika pemaparan di media tidak sehat mengenai berita bunuh dirinya,” kata dia.

Ditambah lagi, saat ini ada media sosial, jadi makin mudah lagi karena tidak ada proses sunting dan etikanya lebih longgar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Komentar Negatif

Orang-orang yang kenal dekat dengan orang yang bunuh diri bisa saja terganggu kenyamanannya baik karena kehilangan privasi atau munculnya komentar yang tidak sopan di Internet.

“Kita bisa lihat bagaimana komentar negatif akhirnya jadi menghina orang yg meninggal bunuh diri, padahal keluarga juga butuh waktu untuk berduka, lo, atas kejadian yang mengagetkan dan membingungkan ini.”

4. Stigma

Orang dengan kecenderungan bunuh diri dan depresi yang butuh pertolongan dapat membaca komentar negatif dari video bunuh diri. Mereka jadi enggan mencari bantuan karena takut terkena stigma dan penghakiman dari orang banyak.

“Ini juga berbahaya bagi orang suicidal/depresif, karena akhirnya pembicaraan mengenai bunuh diri menjadi keruh dan negatif,” kata Benny.

Akhirnya mereka anggap dirinya akan dilihat negatif kalau bicarakan soal suicidal ideation mereka. Lalu akhirnya jadi enggan dihakimi dan susah cari bantuan. Padahal, biasanya gejala depresi atau pikiran bunuh diri udah membuat mereka kehabisan energi dan sulit percaya orang lain.

“Jadi dasarnya saja sudah sulit dalam diri mereka untuk cari bantuan. Apalagi ditambah stigma terkait konten yang bisa kita lihat di kolom komentar netizen,” ujar Benny.

Baca: Media Sosial Tingkatkan Kasus Bunuh Diri Anak? Cek Kata Pakar

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

3 jam lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. Freepik
Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.


Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. Farmersalmanac.com
Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

2 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

2 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

2 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

2 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

3 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

3 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

4 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair tiba di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada Jumat, 19 April 2024. Tony bersama Kemenkominfo membahas percepatan transformasi digital serta pembangunan layanan publik berbasis digital. Tempo/Desty Luthfiani.
Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

5 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman