TEMPO.CO, Jakarta - Seprai ternyata menjadi salah satu tempat favorit bakteri. Seberapa sering Anda menggantinya? Sebuah jajak pendapat yang dilakukan YouGov di Inggris belum lama ini mengatakan bahwa sepertiga dari responden mengaku menggantinya setiap dua minggu sekali. Bahkan ada yang menggantinya setiap 4 minggu atau satu bulan. Sudah benarkah?
Baca: Seberapa Sering Anda Harus Mencuci Handuk?
Baca Juga:
Menurut sejumlah pakar, mengganti seprai seharusnya dilakukan setiap minggu. Kenapa? Pakar kesehatan Dr Ackerley mengatakan, tempat tidur bisa menjadi tempat penyimpanan sel manusia, bakteri, dan ekskresi tubuh. Keringat, minyak tubuh, cairan seksual, dan air liur bisa berkumpul di situ.
“Manusia melepaskan setengah ons kulit setiap minggu dan sebagian besar akan berada di tempat tidur, ” kata Dr Ackerley, dilansir dari Mirror.co.uk.
Lingkungan yang hangat dan lembap juga merupakan tempat berkembang biak yang ideal untuk tungau debu. Dan itu dapat memicu reaksi alergi. Belum lagi jika ada luka di tubuh, seprai yang kotor dapat memicu infeksi.
Pakar binatu Mary Marlowe Leverette mengatakan, semakin lama kotoran menempel di seprai atau sarung bantal, semakin sulit membersihkannya. Seprai yang lama tidak dicuci tidak cukup hanya digiling di mesin cuci. Harus ada upaya ekstra untuk membersihkan kotorannya.
Ahli mikrobiologi Laura Bowater merekomendasikan untuk mencuci seprai dan sarung bantal dengan suhu 60 derajat Celcius untuk menghancurkan bakteri. Lalu, keringkan seprai di bawah sinar matahari langsung karena sinar UV efektif membunuh mikroorganisme.
“Setrika dengan setelan cotton atau 200 derajat Celsius untuk membunuh bakteri yang tersisa,” kata dia, dikutip Goodtoknow.co.uk, Kamis, 21 Februari 2019.
Baca: Malu karena Bau Badan? Hilangkan dengan 5 Cara Ini
GOOD TO KNOW | MIRROR