TEMPO.CO, Jakarta - Di era digital, anak memiliki lebih banyak pilihan mainan. Mainan fisik dan digital memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tapi, dokter anak dari Rumah Sakit Anak di Eastern Ontario, Kanada, Anne Rowan-Legg, menegaskan mainan fisik menghadirkan lebih banyak kesempatan bagi orang tua dan anak untuk berinteraksi.
Baca: 8 Risiko Mainan Anak yang Harus Diwaspadai Orang Tua
Baca Juga:
“Anak dapat mengekspresikan kreativitasnya, dan belajar tentang makna hidup yang tidak mereka temui dalam dunia virtual,” kata Rowan.
Karena manfaatnya yang lebih banyak, kadang-kadang orang tua membeli begitu banyak mainan untuk anak. Anak tidak mungkin memainkan semuanya secara bersamaan karena itu akan membuatnya tidak fokus.
Para ahli menyarankan menyiasatinya dengan merotasi mainan anak. Jadwalkan anak bermain dengan beberapa pilihan mainan setiap harinya. Ini agar anak tidak kebingungan dalam memilih mainan dan memanfaatkan mainannya secara maksimal.
Jika anak tampak tidak tertarik pada mainan tertentu atau jumlah mainan anak makin tidak terbendung, ajarkan anak untuk berdonasi.
“Tidak ada kata terlalu dini untuk mulai mengajarkan anak tentang perbuatan amal,” jelas Direktur Laboratorium Pengembangan Anak Adele & Dale dari Universitas Negeri Utah, AS, Shelley Lindauer, Ph.D.
Baca: Sebab Anak Cepat Bosan dengan Mainan, Ini Kata Psikolog