TEMPO.CO, Jakarta - Sering merasakan telinga yang bindeng atau sengau saat pesawat lepas landas dan mendarat? Jangan sepelekan kondisi itu. Sebab, hal itu bisa menjadi salah satu pencetus penyakit infeksi telinga tengah atau otitis media akut alias OMA.
Baca: 3 Tips Kurangi Sakit Telinga pada Bayi saat di Pesawat
Hal itu diungkapkan Hably Warganegara, dokter spesialis THT, bedah kepala dan leher Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta dalam sebuah diskusi menyambut World Hearing Day pada 3 Maret mendatang.
Pada kondisi ini, area yang terinfeksi atau meradang adalah di belakang gendang telinga. “Sebenarnya ini infeksi biasa. Namun menjadi OMA setelah infeksi itu terserap dan tertimbun sehingga menyebabkan penyumbatan karena di daerah tuba eustachius atau belakang telinga sering tertutup,” katanya di Jakarta, Rabu, 27 Februari 2019.
Oleh karena itu, ia menyebut bahwa orang yang sering naik pesawat memiliki kemungkinan untuk terjangkit OMA. “Bindeng pada telinga tersebut adalah bukti dari terciptanya sumbatan di daerah tuba eustachius,” katanya.
Untuk menghindari tertutupnya tuba eustachius saat pesawat akan lepas landas dan mendarat, Hably menyarankan untuk mengisap permen bagi orang dewasa dan meminum ASI bagi anak bayi.
“Biasanya para pramugari dan pilot yang memang bekerja di bidang ini telah mengerti tentang imbauan makan permen dan minum ASI. Saya harap, penumpang juga mengerti untuk mengurangi kemungkinan terserang OMA,” katanya.
Baca: Waspada, Sakit Telinga Saat Naik Pesawat Bisa Mengancam Jiwa
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA