Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Gunakan Headset, Ini Intensitas yang Baik bagi Pendengaran

image-gnews
Ilustrasi anak kecil kenakan earphone/headset. shutterstock.com
Ilustrasi anak kecil kenakan earphone/headset. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menggunakan headset, headphone, earphone, handsfree, atau perangkat elektronik lain untuk pendengaran sudah jadi kebiasaan kaum milenial. Daripada bengong di jalan, banyak orang yang memilih mendengarkan musik selama di perjalanan dengan perangkat tersebut.

Baca: Kenali 5 Jenis Gangguan Pendengaran yang Sering Mengganggu

Perlu diketahui, menggunakan perangkat elektronik tersebut juga dapat menimbulkan ketulian jika digunakan terlalu lama? Penyakit yang sering diderita para pengguna headset adalah gangguan pendengaran akibat bising atau GPAB.

Hal tersebut diungkapkan Hably Warganegara, dokter spesialis THT, bedah kepala dan leher Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta saat diskusi menyambut World Hearing Day, di Jakarta, Rabu, 27 Februari 2019. 

Menurut dia, penyakit GPAB berupa penurunan pendengaran akibat telinga yang terpajan bising dalam jangka waktu lama dan terus menerus. “Bising keras atau di atas 85 desibel dapat menyebabkan reseptor pendengaran di organ corti yang terletak di telinga tengah. Umumnya ini terjadi kepada orang yang terlalu sering menggunakan headset,” katanya.

Meski belum ada penelitian mengenai perangkat elektronik mana yang paling membahayakan, ia menyebut bahwa semuanya menyumbang kemungkinan GPAB yang sama. Ini disebabkan oleh intensitas lama mendengar serta volume yang dipilih. “Belum ada penelitian. Tapi kalau digunakan lama dan volumenya besar dapat menyebabkan GPAB lebih dini,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh karena itu, ia menggalakkan kampanye yang telah terlebih dahulu diinisiasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia, yaitu make listening safe 60:60. Ini berarti, menggunakan headset hanya diperbolehkan selama 60 menit dengan volume suara 60 persen.

“Kalau handphone-nya canggih, akan ada peringatan warna merah jika melebihi 60 persen. Coba taati itu untuk menghindari GPAB dini,” katanya.

Baca: 5 Seleb Ini Alami Gangguan Pendengaran 

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

1 jam lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

Radang telinga yang paling sering dialami anak adalah otitis media akut, di mana infeksi rongga hidung menyerang secara cepat.


4 Sinyal Ancaman Kehilangan Pendengaran

4 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
4 Sinyal Ancaman Kehilangan Pendengaran

Kehilangan pendengaran bukan hanya masalah pada lansia. Anak muda pun bisa mengalaminya. Berikut empat tanda perlunya periksakan telinga.


Sebab Alat Bantu Dengar Tidak Bisa Dipakai Pasien Seumur Hidup

6 hari lalu

Alat bantu dengar. ANTARA/Lucky R.
Sebab Alat Bantu Dengar Tidak Bisa Dipakai Pasien Seumur Hidup

Dokter THT menjelaskan alat bantu dengar yang digunakan pasien dengan gangguan pendengaran tidak bisa dipakai seumur hidup. Ini alasannya.


Tips Aman Gunakan Perangkat Audio agar Tak Sebabkan Gangguan Pendengaran

8 hari lalu

Ilustrasi perempuan mendengarkan musik. Pixabay.com/sweetlouise
Tips Aman Gunakan Perangkat Audio agar Tak Sebabkan Gangguan Pendengaran

Berikut tips pemakaian perangkat audio yang aman dan nyaman dari dokter agar tidak menyebabkan gangguan pendengaran.


Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

13 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

Masyarakat perlu edukasi pentingnya mencegah gangguan pendengaran agar semua panca indera tetap sehat sehingga produktif dalam banyak hal.


Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

14 hari lalu

Implan Koklea. Lohguanlye.com
Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

Implan koklea untuk memperbaiki pendengaran memiliki risiko efek samping dan komplikasi yang minim sehingga relatif aman untuk dilakukan.


Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

14 hari lalu

Ilustrasi senam aerobic. Dok. TEMPO/Nickmatulhuda
Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.


Ada Benjolan di Telinga, Waspadai Tumor sampai Kanker

28 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
Ada Benjolan di Telinga, Waspadai Tumor sampai Kanker

Infeksi telinga jika tidak diobati dapat menyebabkan perubahan jaringan, bertransformasi menjadi sel ganas, dan akhirnya menimbulkan benjolan.


Korsleting Listrik Kerap Disebut Penyebab Kebakaran, Begini Cara Mencegahnya

30 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran melakukan proses pendinginan saat kebakaran melanda kios pertokoan Pasar Pagi Asemka di Jakarta, Jumat 18 November 2022. Berdasarakan keterangan pihak berwajib, kebakaran diduga akibat arus pendek listrik yang memicu korsleting dan mengakibatkan tujuh kios terbakar. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/
Korsleting Listrik Kerap Disebut Penyebab Kebakaran, Begini Cara Mencegahnya

Korsleting listrik kerap disebut penyebab di berbagai peristiwa kebakaran. Apakah penyebabnya dan bagaimana bisa mengantisipasinya?


Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

33 hari lalu

Pramugari Cierra Mistt membagikan tips perjalanan di kanal Youtube-nya. (Youtube.com/Cierra Mistt)
Tips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang

Momen anak menangis di pesawat terbang bisa menggangu wisatawan lain. Cara ini dapat membantu para orang tua menenangkan anak menangis