TEMPO.CO, Jakarta - Berbeda dengan perayaan hari buku sedunia yang umumnya dirayakan pada 23 April 2019, di Inggris dan Irlandia merayakan Hari Buku pada hari Kamis di pekan pertama bulan Maret. Tagar World Book Day pun menjadi trending nomor satu di Twitter. Para pengguna aktif media sosial tampak meramaikan Twitter dengan tagar World Book Day. Namun, tahukah Anda bahwa membaca tak hanya dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan saja? Pasalnya, ia juga memiliki manfaat penting bagi kesehatan tubuh.
Baca: Buku Cetak dan Buku Digital, Mana Lebih Asyik?
Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang suka membaca secara teratur tingkat stres dan depresinya yang lebih rendah dengan perasaan relaksasi yang lebih kuat, dibandingkan dengan menonton TV atau berseluncur di dunia maya.
Sue Wilkinson MBE, Kepala Eksekutif The Reading Agency, mengatakan, “Membaca terbukti 68 persen lebih baik dalam mengurangi tingkat stres daripada mendengarkan musik, 100 persen lebih efektif daripada minum secangkir teh, 300 persen lebih baik daripada pergi berjalan-jalan dan 700 persen lebih dari bermain video game."
Ilustrasi membaca buku. Shutterstock.com
Beberapa manfaat sehat lainnya dari membaca yang bisa Anda dapatkan antara lain menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko Alzheimer dan demensia, meredakan kecemasan dan depresi, membantu Anda tertidur, meningkatkan harapan hidup dan meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup.
Membaca, meski hanya selama enam menit, efektif mengurangi denyut jantung dan ketegangan otot. Membaca juga lebih baik untuk relaksasi daripada mendengarkan musik, berjalan-jalan, atau minum teh. Membaca secara rutin selama 30 menit sehari, seperti dilansir dari Medium.com, terbukti dapat menambah dua tahun usia hidup Anda.
Jadi, jenis buku apa yang sebaiknya Anda baca?
Baca: World Book Day, Intip 4 Fakta Menarik Tentang Baca Buku
Manfaat sehat dari membaca dihasilkan dari semua jenis buku, baik itu fiksi atau non-fiksi, puisi atau prosa. Membaca fiksi sastra secara khusus memiliki kekuatan untuk membuat Anda lebih berempati dan meningkatkan kecerdasan emosional.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | TWITTER | MEDIUM | STANDARD.CO.UK