TEMPO.CO, Jakarta - Bukan hanya jodoh, teman atau sahabat pun kini bisa dicari di dunia maya. Beberapa perusahaan membuat aplikasi khusus untuk mencari teman, berbeda dengan yang digunakan untuk mencari jodoh.
Baca: Mantan Pacar Menikah dengan Teman, Lakukan 4 Langkah Penting
Dilansir Reuters, Kamis, 7 Maret 2019, beberapa aplikasi pencari teman mulai populer, seperti Bumble BFF dan GirlCrew. Saat ini, kedua aplikasi ini lebih populer di kalangan kaum Hawa, di mana banyak dari mereka bekerja di tempat terpencil atau sibuk berkeliling dunia saat bekerja.
Priya Vedhara (35) adalah salah satu yang menggunakan aplikasi ini dan berhasil mendapatkan teman sehati. "Cindy bukan orang pertama untukku," ujar Priya, tersenyum saat duduk bersama Cindy Santos (39), warga Brooklyn lain yang ditemuinya lewat Bumble BFF.
Dua bulan kemudian setelah berkenalan, mereka jadi teman yang berbagi segelas anggur juga keluh kesah soal hidup serta saling memberi kenyamanan.
Seperti aplikasi kencan Tinder, dia menggeser profil Cindy ke kanan, tanda dia tertarik, dan ternyata Cindy juga melakukan hal yang sama. "Aku menggeser dan kami cocok," ujar Vedhara, yang bekerja manajer regional untuk konsultan rambut rontok yang pesan-pesan online.
Menurut dia, mereka berteman karena punya selera humor sama. Saat pertama kali berjumpa, mereka menghabiskannya dengan malam seru di lantai dansa. "Saya langsung pikir, iya, dia bisa jadi teman baikku," kata Vedhara, yang baru pindah dari London ke New York.
Kedua perempuan itu sebelumnya menggunakan aplikasi kencan untuk bertemu pria. Tapi mereka akhirnya saling bertemu saat sedang memutuskan untuk rehat dari percintaan dan memilih menjalin hubungan persahabatan dengan sesama perempuan untuk menjalani dinamika hidup di New York.
"Punya sekelompok teman perempuan yang akrab di Inggris adalah hal yang sangat kurindukan di sini," ujar Vedhara. "Aku merasa tidak bisa menikmati kota ini tanpa teman-teman baik."
Berteman bisa jadi lebih menantang ketika orang beranjak dewasa, terutama pada saat mereka ditempatkan di kota-kota yang jauh dari rumah dan pekerjaan lepas independen jadi norma, kata pakar.
Kesepian adalah tantangan global. Hampir separuh orang Amerika mengatakan kadang atau mereka selalu merasa sendiri atau terpisah, berdasarkan studi Cigna dan Ipsos 2018. Inggris tahun lalu meminta menteri untuk mengatasi masalah isolasi sosial yang dirasakan lebih dari satu dari 10 orang di negara itu.
Persahabatan membawa manfaat lahir dan batin, kata psikolog klinis Ali Mattu dari Columbia University Irving Medical Center.
Baca: Teman Marah karena Beda Pendapat, Ini yang Harus Dilakukan
"Dari tidak kenal, lalu mengetahui kesukaan masing-masing adalah satu dari langkah pertama dalam berteman dan aplikasi, komunitas online serta internet bisa mempercepatnya," kata Mattu. "Itu membuat langkah pertama jadi lebih mudah."
ANTARA