TEMPO.CO, Jakarta - Menerima gaji adalah hal yang menyenangkan. Rasa menyenangkan itu tak hanya dialami pendatang baru di dunia kerja, seperti anak muda yang telah lulus kuliah, namun juga orang dewasa yang telah berkeluarga. Sayangnya, banyak dari mereka yang terlena dengan pendapatannya. Bahkan, mereka menghambur-hamburkan uang tersebut untuk kesenangan yang sementara.
Baca: Gunakan Celengan Transparan, Intip Cara Ajarkan Anak Soal Uang
CEO Zap Finance, Prita Ghozie, dalam acara Financial Journey pun menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, dalam mengelola uang, hal nomor satu yang harus diprioritaskan adalah menyisihkannya untuk tempat tinggal. “Banyak orang yang terlalu santai dan berpikir dengan pendek. Sehingga mereka memilih untuk tinggal di kos, kontrakan atau tetap bersama orang tua,” katanya pada 9 Maret 2019.
Padahal menurut Prita, hal tersebut salah. Memprioritaskan rumah adalah hal yang sangat penting karena itu adalah sebuah aset yang dapat digadaikan atau dijual saat sedang membutuhkan. Serta, rumah juga dapat menjadi bekal bagi orang tua yang nantinya dapat diwariskan untuk keturunan selanjutnya. “Harga rumah pasti naik. Jadi dibandingkan dengan membeli baju dan hp baru, lebih baik gunakan uang Anda untuk membeli investasi yang dapat memberi dampak positif di kemudian hari,” katanya.
Selain itu, prioritas lainnya yang tak kalah penting adalah menyisihkan uang untuk dana pendidikan anak. Sayangnya, masih banyak orang tua yang tidak memperhatikannya. “Orang tua menyepelekan hal ini karena sekolah dasar sampai menengah atas masih banyak negeri sehingga biayanya dibantu oleh pemerintah. Tapi nanti kuliahnya bagaimana?,” katanya.
Prita menyebut bahwa saat ini, banyak data yang membuktikan jika perguruan tinggi negeri sudah sangat mahal. Lebih dari itu, harganya pun akan terus naik setiap tahunnya. Oleh karena itu, jika orang tua ingin anaknya meraih pendidikan tinggi, sangat disarankan untuk menyimpan sebagian uang untuk biaya pendidikan sedini mungkin.
Baca: Kepribadian Baik Susah Kaya? Ini Dia Risetnya
Baru, hal terakhir yang dapat diprioritaskan adalah kendaraan. Prita mengatakan bahwa dulu, banyak orang yang meletakkan kendaraan di posisi nomor dua. Namun, karena kemajuan teknologi yang dimanfaatkan dengan baik sehingga mewujudkan kendaraan online hingga akses transportasi umum yang mudah, prioritas masyarakat pun mulai bergeser. “Sekarang kendaraan jadi minor option. Jika Anda mempertimbangkan untuk membeli mobil, tidak apa-apa. Tapi letakkan itu di pilihan akhir setelah tempat tinggal dan dana pendidikan anak,” katanya.