Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Hanya Serangan Jantung, Ini Risiko Lain dari Rokok Elektrik

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi rokok elektrik atau vaping dan rokok tembakau atau konvensional. Shutterstock
Ilustrasi rokok elektrik atau vaping dan rokok tembakau atau konvensional. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rokok elektrik yang diklaim lebih aman dibandingkan rokok tembakau, sekali lagi, terbukti menimbulkan risiko kesehatan. Tak hanya masalah jantung dan pembuluh darah, rokok yang kini digemari banyak anak muda ini juga meningkatkan risiko depresi secara signifikan.

BacaKontroversi Rokok Elektrik, Aman atau Tidak? Ini Kata Ahli

Hal itu diungkapkan dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim dari University of Kansas di Amerika Serikat. Dikutip dari Time of India 9 Maret 2019, pengguna rokok elektrik dua kali lebih mungkin menderita depresi, kecemasan, dan masalah emosional lainnya.

Sementara untuk serangan jantung, rokok elektrik disebut meningkatkan risiko serangan jantung sebesar 56 persen dan stroke sebesar 30 persen. Rokok elektrik dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner dan masalah peredaran darah, termasuk pembekuan darah, masing-masing sebesar 10 persen dan 44 persen.

"Data ini harusnya mendorong kesadaran yang lebih besar tentang bahaya rokok elektrik," kata pemimpin penulis, Mohinder Vindhyal, Asisten Profesor di universitas itu.

Peningkatan risiko itu tidak terlepas dari seberapa sering seseorang menggunakan rokok elektrik. Menurut mereka, vaping setiap hari atau hanya beberapa hari memiliki risiko yang sama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Studi tersebut melibatkan 96.467 pengguna rokok elektrik dari Amerika Serikat, juga membandingkan data untuk perokok tembakau dan bukan perokok yang dilaporkan. Pengguna rokok tembakau tradisional ditemukan memiliki peluang yang sangat tinggi untuk mengalami serangan jantung, penyakit arteri koroner dan stroke dibandingkan dengan yang bukan perokok. Peningkatannya masing-masing sebesar 165, 94, dan 78 persen.

"Merokok tembakau memiliki kemungkinan serangan jantung dan stroke yang jauh lebih tinggi daripada rokok elektrik, tetapi itu tidak berarti bahwa vaping aman," kata Vindhyal.

Dia mencatat bahwa beberapa rokok elektrik mengandung nikotin dan melepaskan senyawa beracun yang sangat mirip dengan rokok tembakau. Nikotin diketahui dapat mempercepat detak jantung dan meningkatkan tekanan darah.

BacaSebabkan Radang Paru, Vape Lebih Berbahaya dari Rokok Tembakau

TIMES OF INDIA | SCIENCE DAILY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

5 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

7 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

8 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

11 hari lalu

Sebuah potret Kim Jong-hyun, yang lebih dikenal dengan nama panggung Jonghyun SHINee, terlihat di sebuah rumah sakit di Seoul, Korea Selatan,  19 Desember 2017. Penyanyi utama dari boy band ini mati diduga bunuh diri. AP
Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.


Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

11 hari lalu

Kim Jonghyun, personel grup SHINee ditemukan tewas tak bernyawa di apartemennya di kawasan Cheongdamdong. Jonghyun memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menghirup gas kriket batubara. Instagram/@kjonghyun.018
Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida


Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

12 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

12 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

12 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

13 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang poster memprotes eutanasia di depan gedung parlemen di Lisbon, Portugal, 29 Mei 2018.[REUTERS/Rafael Marchante]
Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.


3 Jenis Tes Kesehatan Mental

13 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku