Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bercinta Saat Tidur? Ini Bedanya dengan Mimpi Basah

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi bercinta. shutterstock.com
Ilustrasi bercinta. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan tidur tidak sebatas sleep apnea, insomnia, tidur berjalan, atau teror malam. Beberapa orang mengalami gangguan yang lebih aneh: bercinta saat tertidur atau sexomnia.

Baca: Merasa Sedih Setelah Bercinta dengan Pasangan, Kenali Penyebabnya

Dilansir dari Web MD, sexomnia termasuk parasomnia atau gangguan tidur yang membuat seseorang melakukan gerakan-gerakan yang tidak diinginkan. Ketika hal itu terjadi, otak terperangkap dalam transisi antara kondisi tidur dan bangun seperti parasomnia lainnya, berjalan sambil tidur atau mengigau.

"Ini berbeda dengan mimpi basah. Itu benar-benar perilaku seksual penuh saat tidur,” kata Cramer Bornemann, co-direktur Pusat Gangguan Tidur Regional Minnesota di Minneapolis, Amerika Serikat. 

Seseorang yang mengalami sexomnia bisa melakukan masturbasi, mencumbu pasangan, sampai berhubungan seksual seperti dalam kondisi sadar. Tapi dia benar-benar tidur. Kadang-kadang seks saat tidur ini lebih agresif dan cepat daripada seks normal. Ketika terbangun keesokan harinya, ia lupa apa yang ia alami.  

Sexomnia dialami sekitar 7,6 persen populasi di seluruh dunia. Dibandingkan wanita, pria lebih banyak mengalami gangguan ini.

Apa penyebabnya? Seperti gangguan tidur lainnya, sexomnia umumnya disebabkan stres dan kurang tidur. Obat-obatan tertentu juga dapat menimbulkan risiko gangguan ini. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bornemann merekomendasikan beberapa jenis perawatan sexomnia, antara lain menjauhi pemicunya seperti alkohol dan obat-obatan. Sebuah studi mengungkapkan bahwa penggunaan obat-obatan penenang kemungkinan dua kali lebih besar mengalami sexomnia dibandingkan yang tidak.  

Selain itu, lakukan terapi seperti pada sleep apnea, antara lain menurunkan berat badan, berhenti merokok, dan menggunakan mesin continuous positive airway pressure atau CPAP. Penelitian menunjukkan bahwa dengan tidur lebih banyak membantu mengurangi gangguan tidur.

Penderita gangguan ini juga harus berhati-hati pada obat tidur. “Beberapa jenis obat tidur sebenarnya mengaktifkan parasomnia," kata Cramer Bornemann.

Baca: Pria Menolak Bercinta Karena Alasan Ini

WEB MD | TIMES OF INDIA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jaga Kesehatan dengan Menerapkan Waktu Tidur Ideal

2 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
Jaga Kesehatan dengan Menerapkan Waktu Tidur Ideal

Berikut waktu tidur ideal agar kesehatan tubuh terus terjaga. Jangan tidur terlalu malam bila tak ada kepentingan khusus.


Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

4 hari lalu

Ilustrasi tidur di dalam mobil. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

Tidur singkat atau power nap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan fisik dan mental selama perjalanan jauh dengan kendaraan. Kenapa penting?


Penelitian Ungkap Kualitas Tidur Wanita Lebih Buruk dari Pria, Ini Pemicunya

4 hari lalu

Wanita mengalami susah tidur atau insomnia. Freepik.com/Jcomp
Penelitian Ungkap Kualitas Tidur Wanita Lebih Buruk dari Pria, Ini Pemicunya

Penelitian menunjukkan hampir 60 persen perempuan mengalami insomnia. Kualitas tidur mereka diklaim lebih buruk dari lawan jenis.


7 Tips Tidur Nyenyak di Pesawat

5 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang kelas ekonomi. Freepik.com/DC Studios
7 Tips Tidur Nyenyak di Pesawat

Beberapa tips ini bisa Anda lakukan jika ingin tidur nyenyak di pesawat.


Bukan Hanya Kopi, Ini 7 Rekomendasi Minuman untuk Perjalanan Malam saat Arus Balik

6 hari lalu

Iced Matcha Latte. Shutterstock
Bukan Hanya Kopi, Ini 7 Rekomendasi Minuman untuk Perjalanan Malam saat Arus Balik

Perjalanan arus balik Lebaran menjadi momen melelahkan. Saat melakukan perjalanan malam, Begadang mungkin tak terhindarkan.


Jangan Remehkan Tidur Singkat untuk Kesehatan Saat Jalani Arus Mudik

7 hari lalu

Ilustrasi tidur di dalam mobil. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Jangan Remehkan Tidur Singkat untuk Kesehatan Saat Jalani Arus Mudik

Praktisi Kesehatan Masyarakat Ngabila Salama mengatakan tidur singkat atau yang lebih dikenal dengan power nap dapat membantu menjaga kesehatan


5 Minuman yang Dapat Mencegah Microsleep

7 hari lalu

Ilustrasi pengemudi mulai mengantuk karena microsleep. Sumber: toyota.astra.id
5 Minuman yang Dapat Mencegah Microsleep

Ada sejumlah minuman yang dapat membantu mencegah microsleep dengan memberikan dorongan energi dan meningkatkan kewaspadaan.


Kebiasaan sebelum Tidur yang Perlu Dihindari karena Berisiko bagi Kesehatan

20 hari lalu

Ilustrasi wanita minum air. Freepik.com/Jcomp
Kebiasaan sebelum Tidur yang Perlu Dihindari karena Berisiko bagi Kesehatan

Kebiasaan sebelum tidur ini perlu dihindari karena bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit kronis di masa datang.


Hati-hati, Alarm di Pagi Hari Dapat Berdampak Buruk untuk Jantung

33 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hati-hati, Alarm di Pagi Hari Dapat Berdampak Buruk untuk Jantung

Bunyi alarm dapat mengganggu siklus tidur alami.


Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

33 hari lalu

Ilustrasi minum teh. Shutterstock.com
Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

Kandungan kafein berlebihan dalam teh dapat mengganggu siklus tidur dan bangun.