Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Karier Jadi Duta Hena Membuatnya Bisa Keliling Dunia

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Duta Hena Indonesia mengantarkan Akbar keliling dunia tengah mengambar henna kepada salah sayu pengunjung paviliun Indonesia.ANTARANEWS/Zeynita Gibbons
Duta Hena Indonesia mengantarkan Akbar keliling dunia tengah mengambar henna kepada salah sayu pengunjung paviliun Indonesia.ANTARANEWS/Zeynita Gibbons
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Muhammad Ariefa Akbar bisa keliling dunia dengan keterampilan seni hena yang telah digelutinya selama 10 tahun tidak terbayangkan sebelumnya. Maklum, putra pasangan ayah yang berasal dari Jawa Barat dan Ibu dari Arab itu awalnya bercita-cita menjadi dokter hewan. Selama lima hari penyelenggaraan Pameran Pariwisata terbesar di dunia ITB Berlin dari tanggal 6 hingga 10 Maret lalu antrean panjang tidak putus-putusnya di Paviliun Wondeful Indonesia yang menyediakan jasa hena, tidak saja bagi remaja, tapi juga ada ibu-ibu dan anak kecil, bahkan pria juga ingin tangannya digambar dengan seni hena.

Baca: Tak Suka Tato Permanen, Pilih Henna. Tip agar Warna Tak Luntur

Banyak pengalaman menarik yang didapat putra pertama dari tiga bersaudara ini, bahkan ia berhasil mengumpulkan tip hingga mencapai Rp10 juta. “Sebenarnya sih nggak harus kok itu, hanya serelanya aja,” ujar Akbar.

Ia bercerita awalnya ikut mempromosikan budaya hena kepada pengunjung paviliun Indonesia di berbagai pameran pariwisata di dunia, khususnya di Eropa, tidak lepas dari peran M Lutfi, EO yang mendapat tugas mengisi paviliun Indonesia di berbagai pameran pariwisata.

“Waktu itu saya dihubungi mas Lutfi,” ujar Akbar yang sempat merasa ketakutan karena akan diajak ke Arab Saudi mengisi paviliun Indonesia di pameran pariwisata di Dubai. Akbar khawatir karena takut dijadikan TKI ilegal. ilegal pada saat itu berita tentang agen pencari kerja untuk diperkejakan di Arab Saudi sebagai pembantu sedang marak.

Keterampilan Akbar mengambar hena di tangan para pengunjung paviliun Indonesia mendapat sambutan pengunjung. Selama menghena Akbar pun bercerita tentang keindahan berbagai objek wisata di Indonesia. Melalui keterampilannya, Akbar pernah diajak oleh Kemenpar ke Dubai, ke pameran Pariwisata WTM London, ITB Berlin, Paris, Amsterdam, Madrid dan Kuala Lumpur. “Bener-bener tidak pernah nyangka bisa keliling Eropa karena “ngehena”, dan bangga di umur segini, hobi aku berguna untuk media promosi pariwisata di kancah international,” ujarnya.

Diakuinya bila konsumen banyak yang antre, Akbar pun tidak tega. Kadang ia harus menahan lapar, haus, dan buang hajat, karena antrean pengunjung yang sedang ramai. Akan tetapi semua itu tidak terasa bila melihat mereka suka dengan lukisan hena.

Sering, katanya, pengunjung membanding atau mmeminta ditimpa lukisan hena sebelumnya yang mereka dapat dari negara lain, dengan lukisan hena dari Indonesia, dengan tambahan aksesoris, seperti gliter, dan manik-manik tampak lebih menarik.

Seni gambar tangan hasil karya seniman henna, Hanifah dikawasan Kebayoran Jakarta, 16 Januari 2018. Henna terbagi menjadi dua, Henna for Wedding dan Henna for Fun. yTEMPO/Nurdiansah

Menurut Akbar, perjalanannya keliling Eropa menjadi kebanggaan bagi kedua orang tua dan menjadi cerita di antara teman temanya.

Bagi beberapa seniman sesama hena artist, Akbar berhasil mengangkat derajat mereka dengan mempromosikan dan mencetak prestasi di dunia seni ini, bahwa Hena pun bisa menjadi hobi yang berkualitas dan mendatangkan uang, bahkan bisa keliling dunia dan cukup dipandang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akbar mengakui bahwa ia berhasil menulis buku tentang hena dan diterbitkan oleh Gramedia dimana menjadi pioner buku tentang hena di Indonesia, dan juga media belajar bagi para hena artist pemula.

Buku yang berjudul "Henna Design - untuk pernikahan, life style dan special events" itu diterbitkan oleh PT Gramedia tahun lalu berisi tentang sejarah henhena, hhena di berbagai negara, tradisi dan trend hena di Indonesia, profesi hena artis di Indonesia

Akbar bercerita tentang pengalamannya yang menariknya waktu diajak Kemenpar ke Paris. Dimana gambar menara Eiffel yang pernah dibuat di tangan, menjadi kenyataan dan bisa melihat langsung. "Paris menjadi kota impian yang ingin aku kunjungin," ujar Akbar lagi yang bercita-cita bila punya uang akan melakukan leser untuk kedua matanya yang minus belasan. “Saya pake lensa kontak yang saya ganti setiap enam bulan,” ujar Akbar.

Menurut Akbar, pro dan kontra juga sering terjadi di antara beberapa sesama seniman , atas apa yang sudah dicapainya. Tapi dukungan dan juga semangat yang didapatkan jauh lebih besar daripada itu semua.

Pengalaman menarik pernah dialaminya saat mengikuti pameran pariwisata Fitur di Madrid, akhir Januari lalu. Saat paviliun Indonesia sudah harus tutup masih ada pengunjung yang maksa dibuat hena, sampai rela mau datang ke hotel. Di Madrid Akbar mendapat koin tip terbanyak mencapai delapan juta selama empat hari .

Kegiatan Akbar lainnya adalah beberapa undangan acara untuk mengisi kegiatan itu, penjurian lomba dan iinstruktur dalam kelas dan workshop hena sampai saat ini terus berdatangan.

Pengalaman yang tidak enak diakui Akbar, hanya masalah keletihan. "Tidak ada kejadian yang aneh-aneh atau ekstrim yang penting kesabaran dan kecintaan akan pekerjaan yang dilakukan secara sunguh-sunguh," katanya.

Ia bercerita pernah juga waktu di Amsterdam diinterogasi oleh pihak imigrasi, karena di kopernya terlihat benda yang mencurigakan, bentuknya runcing, padahal itu hena cone yang berbentuk kerucut.

Baca: Pakai Henna, Boleh Salat atau Tidak?

Deputi Bidang Pemasaran II Kementerian Pariwisata RI Nia Niscaya mengakui hena yang dibuat Akbar motifnya berakar dari budaya Indonesia, yakni batik dan berwarna ini salah satu yang membedakan dengan negara lain. Tampilannya di setiap kegiatan promosi pariwisata Indonesia di luar negeri sangat diminati pengunjung sampai menyebabkan antrean yang pamjang, sehingga dengan ini bisa menjadi salah satu atraksi wisatawan yang mempresentasikan kekayaam budaya dalam bentuk lukisan hena.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

1 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Debat Capres Tema Kebudayaan, Budayawan Zawawi Imron: Kementerian Kebudayaan Tidak Bonceng Kementerian Lain

2 Februari 2024

Zawawi Imron. Foto : NU
Debat Capres Tema Kebudayaan, Budayawan Zawawi Imron: Kementerian Kebudayaan Tidak Bonceng Kementerian Lain

Budayawan Zawawi Imron mengharapkan saat debat capres ada bahasan Kementerian Kebudayaan tidak lagi bonceng Kementerian Pendidikan atau Pariwisata.


Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier. Foto: Canva
Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.


Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis? Foto: Canva
Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?


Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Lee Dong Wook. Instagram.com/@leedonwook_official
Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan


Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Marina Beauty Journey 2023 di Lombok, Bintang Marina/Marina
Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.


Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway AIESEC di Universitas Sumatera Utara
Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier