TEMPO.CO, Jakarta - Membuka bisnis pastry atau roti bukan merupakan hal yang mudah di Indonesia. Selain harganya yang terbilang mahal, startup atau usaha rintisan dalam bidang ini harus bersaing dengan pastry franchise ternama yang tersebar di seluruh Tanah Air. Meski demikian, Talita Setyadi mengatakan bukan tidak mungkin startup pastry juga meraih kesuksesan.
Baca: Bisnis UKM: Jadi Ratu Roti Lewat BEAU by Talita Setyadi
Hal tersebut diungkapkan oleh pendiri Beau itu di acara BizTalk Indonesian Foodpreneur di Ruang dan Tempo, Jakarta Selatan, pada Kamis, 14 Maret 2019. Keinginan Talita Setyadi untuk membuka usaha ini tercetus setelah mencicipi berbagai pastry enak di Selandia Baru.
“Saya dan orang tua pindah ke New Zealand di 1998. Saya telah mencoba banyak roti yang paling enak di sana dan saya ingin kembali ke Indonesia untuk membuka gerai pastry saya sendiri,” katanya.
Selama berada di Selandia Baru, ia membekali diri dengan masuk ke sekolah khusus memasak pastry, Le Cordon Bleu. Ketika kembali ke Indonesia pada 2015, ia pun bertekad untuk mengembangkan bisnis bakery dengan kualitas high end dan sehat.
“Saya kalau punya kemauan, harus tercapai. Saya sampai Indonesia di 2015 dan jatuh bangun pun banyak saya lewati,” katanya.
Talita menuturkan modal awal Rp 2,5 miliar digunakannya untuk membeli peralatan dapur yang didatangkan langsung dari Eropa. Ia juga menghubungi salah satu temannya di Prancis untuk membantunya dalam membuat pastry.
“Saya nggak nyangka kalau teman saya mau datang padahal sebelumnya sudah kerja di toko roti yang wah di Prancis,” katanya.
Dengan kegigihannya agar roti tersebut semakin dikenal publik, ia harus menjajakannya ke banyak kafe. “Saya datang ke banyak coffee shop. Saya tawarkan roti dan menanyakan apa yang mereka butuhkan. Saya lalu kasih sample sampai akhirnya sesuai dengan permintaan mereka sehingga mereka mau mengambil roti saya,” katanya.
Baca: Sudah Memiliki 9 Cabang, Pendiri Roti Bakar Eddy Meninggal
Saban hari, Beau, menurut Talita, memasok roti ke 100 kafe dan bar dengan total produksi mencapai 30 ribu potong roti. Tokonya pun dikunjungi sekitar 300 orang per hari. Kini, omzet yang diraup Beau by Talita Setyadi bahkan tiap bulan rata-ratanya senilai Rp 1 miliar.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA