Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Intip Gaya Hidup Zero Waste Dalam Hal Pola Makan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
ilustrasi bahan makanan di dapur (pixabay.com).jpg
ilustrasi bahan makanan di dapur (pixabay.com).jpg
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGaya hidup bebas sampah atau zero waste living tak hanya fokus pada pengurangan sampah plastik, namun juga meminimalisir limbah dari konsumsi makanan sehari-hari. Wakil Direktur organisasi pemuda International Association of Students in Agricultural and Related Sciences (IAAS), Maria Jacklyn mengatakan dalam acara "Sustainable Canteen: Managing Food Waste" di Jakarta, bahwa sampah sisa makanan yang tidak dimakan nantinya hanya akan berakhir di tempat pembuangan akhir.

Baca: Hari Kebahagiaan Internasional, 4 Gaya Hidup Ini Bikin Makin Bahagia

Tak hanya merusak pemandangan dan mencemari udara, sampah makanan juga dapat berdampak buruk bagi bumi. "Sampah makanan menghasilkan gas metan 23 kali lebih kuat dari CO2 dan berkontribusi 8 persen untuk menimbulkan gas rumah kaca," kata Maria, Rabu 20 Maret 2019.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada konsumen makanan, terutama dari generasi anak muda, agar lebih memperhatikan sampah dari makanan itu sendiri, bukan sekadar sampah plastik dari kemasannya saja. "Bukan hanya sisa dari apa yang dimakan tapi juga mulai pikirkan proses produksinya," katanya.

Saat mengkonsumsi makanan, harus dipikirkan pula proses produksi bahan-bahan makanan tersebut, seperti air yang terpakai untuk penanaman, serta energi yang terpakai untuk budidaya tanaman pangan.

Ketika sisa makanan menjadi sampah, Maria mengatakan bahwa sumber daya tersebut juga ikut terbuang. Cara mulai mengurangi sampah makanan dalam kehidupan sehari-hari ternyata cukup sederhana, lanjutnya. "Mulai dari makan secukupnya. Misalnya, tak perlu pesan makanan komplit agar bisa difoto, namun yang dimakan hanya sebagian dan akhirnya jadi sampah," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apabila terlanjur ada makanan tersisa dan masih dalam kondisi layak makan, sebaiknya berikan kepada teman atau dibawa pulang untuk dapat dimakan selanjutnya. "Bisa juga diberikan kepada hewan, asalkan memang makanannya bisa dikonsumsi hewan," kata Maria.

Sementara itu, salah satu peserta acara, Jihan Zhahirah dari SMAN 80 Jakarta mengatakan bahwa isu sampah makanan belum menjadi perhatian. Saat ini, sekolah yang berkompetisi untuk Adiwiyata tingkat ASEAN itu, masih fokus menekan angka sampah plastik yang dihasilkan setiap harinya. "Makanya pas saya dengar paparan tentang sampah makanan dan cara sederhana untuk menanggulanginya, saya jadi tertarik untuk menerapkan dan sharing ke murid yang lain," kata Jihan yang juga merupakan anggota organisasi Duta Lingkungan SMAN 80.

Baca: Richard Muljadi Menikah, Tilik 3 Gaya Hidup Mewahnya

Ia mengaku tertarik untuk menerapkan skema pengurangan sampah makanan di sekolah karena masih banyak sisa makanan yang terbuang, terutama saat jam istirahat. Namun, teknis sistemnya masih harus digodok.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

16 jam lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita . (ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian/rst)
Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

6 hari lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.


Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

17 hari lalu

Pakar etiket, William Henson. Instagram.com/@williamhansonetiquette
Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

Pakar etiket mengingatkan untuk tidak membungkuk saat makan di restoran


Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

25 hari lalu

Batu ginjal.
Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang sesuai, risiko terjadinya batu ginjal dapat diminimalkan.


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

29 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

29 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.


Nabi Larang Makan Sambil Berdiri, Ini 5 Bahayanya untuk Kesehatan

37 hari lalu

Pengunjung berdiskusi sambil makan dan menikmati minuman kopi di Warung Kopi (Warkop) Nan Yo, Pondok, Padang, Sumatera Barat, Kamis 5 Oktober 2023. Warkop legendaris yang berdiri sejak 1932 itu menyajikan kopi robusta yang diseduh gaya Hainan dengan nuansa warung ala zaman dulu namun tetap dikunjungi konsumen dari berbagai usia. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Nabi Larang Makan Sambil Berdiri, Ini 5 Bahayanya untuk Kesehatan

Makan sambil berdiri dilarang Nabi, bisa beradampak buruk pada kesehatan