Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, Virus Penyebab Kutil Kelamin Sulit Diobati di Kondisi Ini

image-gnews
Virus HPV. Shutterstock.com
Virus HPV. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Human Papillomavirus (HPV) merupakan virus penyebab Infeksi Menular Seksual (IMS) paling umum. Meski tak seluruhnya berisiko, sebagian kecil dari 140 tipe HPV dapat bertahan dan berkembang menjadi kutil kelamin dan kanker serviks. Berbagai cara dapat digunakan untuk menyembuhkan infeksi HPV. Namun sayangnya, tak sedikit faktor yang juga menghambat proses pengobatannya.

Baca: Selain Vaksinasi, Hindari Virus Penyebab Kutil Kelamin dengan Ini

Dokter spesialis kulit dan kelamin, Dian Pratiwi dalam acara konferensi pers bertajuk "Kutil kelamin : bagaimana menanganinya dan kemana harus konsultasi?” menjelaskan beberapa faktor yang menghambat proses pengobatan itu. Hal pertama yang mempersulit HPV untuk diobati adalah jenis dari HPV itu sendiri. Sebab, ada beberapa tipe HPV yang onkogenisis. “Ada beberapa tipe seperti 6, 11, 16 dan 18 yang gennya dapat termodifikasi sehingga meningkatkan keganasan hingga muncul sel tumor,” katanya pada 28 Maret 2019 di Jakarta.

Press Conference Kutil Kelamin bersama dokter spesialis kulit dan kelamin Dian Pratiwi dan Anthony Handoko. 28 Maret 2019. TEMPO.CO/Sarah Ervina Dara Siyahailatua

Selain itu, tingkat kekebalan tubuh pasien juga dapat menjadi pengaruh lainnya. Menurut dokter Dian, orang dengan imunitas yang rendah seperti orang yang terkena virus HIV, akan lebih sulit untuk sembuh. “Kekebalan tubuh sangat berguna untuk memakan virus-virus jahat pada tubuh. Pada orang yang terjangkit HIV, virus HPV akan semakin sulit diobati," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Koinfeksi dengan mikroba penyebab infeksi menular seksual lainnya juga disebut sebagai hal yang mempersulit pengobatan. Dalam hal ini, ia mencontohkan bahwa pasien tidak hanya memiliki HPV, tapi juga terasosiasi dengan bakteri gonore pada pria atau klamidia pada wanita. “Penyakit-penyakit ini merupakan satu kesatuan. Jika Anda tidak bisa menjaga hidup dengan baik, penyakit lain bisa terus merambah dan memakan waktu pengobatan yang lebih lama,” katanya.

Hal terakhir ialah gaya hidup yang gemar merokok. Banyak orang tentu tak asing dengan hasil negatif dari merokok. Rupanya, ini juga menjadi faktor resiko untuk memperlambat pengobatan HPV. “Kandungan nikotin dan zat-zat buruk pada rokok dapat memperparah infeksi HPV,” katanya.

Baca: Mitos Menentukan Jenis Kelamin Anak Sejak Awal, Faktanya

Oleh karena itu, dokter Dian berpesan untuk senantiasa menjaga pola makan dan hidup sehat. “Kalau Anda tak senang berganti pasangan, mengkonsumsi makanan yang berguna untuk meningkatkan imunitas tubuh, serta menghindari rokok, pasti Anda akan terhindar dari penyakit semacam ini,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

10 jam lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

7 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

7 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

7 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

8 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

8 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

9 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

9 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

12 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

14 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.