TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengalami skoliosis atau tulang belakang yang memiliki lekukan tidak normal. Kondisi ini membuat ia merasa kesakitan. Sutopo, yang juga menderita kanker paru, berusaha mengurangi sakitnya itu dengan melakukan yoga.
Baca: Kenali Skoliosis dan Cara Menanganinya
“Usaha untuk mengurangi rasa sakit nyeri tulang ternyata juga tidak mudah. Belajar yoga saya lakukan agar tubuh lebih nyaman. Namanya ikhtiar orang sakit, apapun dilakukan agar sehat kembali,” tulis Sutopo di akun Twitternya pada Jumat, 29 Maret 2019.
Sutopo Purwo Nugroho melakukan yoga (Twitter @sutopo_PN)
Ia juga mengunggah sebuah video sepanjang 1,5 menit, saat sedang melakukan yoga dengan gerakan child pose bersama dengan seorang instruktur. Gerakan ini dipercaya dapat meredakan menghilangkan rasa sakit dan tegang di punggung, bahu, dan leher, juga melemaskan tubuh, dan mengurangi stres setelah seharian bekerja.
Selain meredakan sakit, yoga juga diklaim dapat mengurangi kelengkungan tulang belakang pada pasien skoliosis. Tapi gerakan yang dilakukan bukan lagi child pose, melainkan side plank.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2014 lalu mengklaim bahwa melakukan pose yoga tunggal selama 90 detik sebanyak tiga kali seminggu dapat mengurangi kelengkungan tulang belakang. Mengutip laman Medical News Today, dalam tiga bulan, hasilnya sudah dapat dilihat.
Penelitian yang dilakukan Loren Fishman dari Columbia University College of Physicians and Surgeons in New York, mencoba pose yoga dasar, side plank, kepada 25 peserta dengan usia 14-85 tahun dengan skoliosis idiopatik. Pose ini dilakukan dengan berbaring di satu sisi tubuh dengan lutut lurus, dan menopang tubuh bagian atas dengan siku dan lengan.
"Karena skoliosis adalah kondisi asimetris, saya mengobatinya juga secara asimetris, meminta pasien untuk melakukan pose pada sisi yang lebih lemah saja. Itu memperkuat otot-otot tulang belakang spesifik pada sisi melengkung yang diperlukan untuk membantu pengurangan lekukan."
Dia menambahkan bahwa National Scoliosis Foundation merekomendasikan agar individu dengan skoliosis melakukan 25 pose yoga untuk membantu kelengkungan tulang belakang mereka. Namun, ia menunjukkan bahwa tidak ada hasil klinis yang mendukung efektivitas ini.
Rata-rata, peserta melakukan pose side plank selama 1,5 menit sehari, 6,1 hari seminggu selama 6,8 bulan. Para peneliti menemukan bahwa kelengkungan tulang belakang menurun sekitar 32 persen dari semua pasien. Pengaruhnya akan lebih besar lagi pada remaja.
Meski hasilnya telah terlihat, Loren Fishman mengungkapkan penelitian ini perlu pengujian lebih lanjut.
Baca: Kisah Jessica Mila Menderita Skoliosis, Pilih Terapi Kiropraktik
Skoliosis bisa disebabkan oleh kerusakan tulang belakang secara perlahan-lahan, genetika, gangguan saraf, dan bawaan lahir. Tapi skoliosis yang dialami Sutopo Purwo Nugroho berbeda. Dalam kicauannya Februari lalu, Sutopo mengatakan bahwa skoliosis yang dialaminya disebabkan oleh kanker paru-paru yang mendesak tulang belakang.
TWITTER | MEDICAL NEWS TODAY | WEB MD