TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian di Inggris pada 2017 lalu menyimpulkan, anak mengajukan rata-rata 73 pertanyaan dalam sehari.
Baca: Anak Sering Ajukan Pertanyaan Kritis tentang Tuhan, Ini Jawabnya
Secara total, seorang ibu diperkirakan menjawab 413 pertanyaan dalam sepekan. Penelitian yang melibatkan 1.500 orang tua ini juga menerangkan, 4 dari 10 orang tua kewalahan menjawab pertanyaan anak, apalagi yang terbilang kritis. Sampai-sampai para orang tua ini mencari jawaban dari mesin pencari Google.
Sedangkan, 4 orang tua yang lain bangga dengan rasa ingin tahu anak yang besar. Salah seorang peneliti yang juga psikolog dari Universitas London Timur, Dr. Sam Wass, mengungkapkan puncak rasa ingin tahu anak terjadi di usia 4 tahun. Penelitian ini juga menjabarkan daftar pertanyaan yang paling sering diberikan anak.
Salah satu pertanyaan anak yang sult dijawab orang tua adalah menyangkut definisi dan keberadaan Tuhan. Apa pun agama yang dianut orang tua, anak kerap mendengar kata Tuhan.
Baca Juga:
Profesor emeritus dari Departemen Psikologi Universitas Drexel, Amerika Serikat, Myrna Shure, Ph.D. mengutarakan, pemikiran tentang Tuhan merupakan permulaan dari rasa empati.
"Pada balita, bila mereka merasa bersalah akan sesuatu, mereka akan memikirkan hubungannya dengan Tuhan. Apakah Tuhan melindungi atau membantu mereka ketika menghadapi masalah," ujar penulis buku "Raising a Thinking Child" ini.
Menanggapi pertanyaan ini, orang tua harus menyesuaikan dengan keyakinan mereka. Kemudian, Anda bisa memberi jawaban seperti "Tuhan melindungi kita" atau "Tuhan tidak bisa kita lihat namun bisa kita rasakan".
Baca: Paus Fransiskus Teken RUU Lindungi Anak dari Pelecehan Seksual
Psikolog klinis dari Sekolah Medis Harvard, AS, Robert Brooks, PhD,mengingatkan agar orang tua berhati-hati memperkenalkan konsep konsekuensi dari sebuah perbuatan. "Konsep hukuman dari Tuhan bisa menyeramkan bagi anak. Hal ini bisa disalahartikan anak dan menyebabkan kecemasan," ujar Robert.
TABLOID BINTANG