TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang mendengkur saat tertidur. Kondisi ini dianggap biasa saja karena orang tersebut tidak mengalami gejala yang membahayakan. Tapi sebenarnya, ada bahaya yang patut diwasapadai di balik kebiasaan itu.
Baca: Bentuk Wajah dan Obesitas Bisa Sebabkan Anak Mendengkur
Mendengkur menjadi salah satu tanda gangguan tidur obstructive sleep apnea atau OSA. OSA adalah berhentinya aliran udara pernapasan akibat adanya sumbatan di jalan pernapasan. Ini bisa memicu sakit kepala pada pagi hari, bahkan bisa tiba-tiba tertidur saat sedang menjalankan aktivitas rutin.
Dokter Arina Ikasari Muhtadi, Sp THTKL, dari Rumah Sakit Royal Progress Jakarta menjelaskan, selain mendengkur, OSA ditandai dengan tidur yang megap-megap. Kalau berlangsung beberapa menit, otak tidak mendapat pasokan oksigen yang cukup sehingga bisa menyebabkan kematian.
“Mendengkur tidak berbahaya jika tidak disertai sumbatan di jalan napas. Beberapa kasus OSA memang menyebabkan kematian,” kata dia saat pembukaan gerai Sleep & Co Boutique di Mal Taman Anggrek Jakarta Barat, belum lama ini.
Indonesia, kata Arina, merupakan negara dengan kasus OSA terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Di Jakarta, OSA ditemukan pada 16 persen laki laki dan 17 persen perempuan.
Jumlah kasus OSA di Tanah Air tinggi karena tingkat kesadaran masyarakat terhadap bahaya OSA masih rendah. Hanya sedikit rumah sakit yang dilengkapi laboratorium untuk mengukur kualitas tidur.
Baca: Mendengkur Juga Bisa Dialami Anak-anak, Apa Penyebabnya?