Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mau Tetap Langsing, Intip Pola Makan Negara Maju Jepang dan Korea

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi langsing. shutterstock.com
Ilustrasi langsing. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Pangan dan Nustrisi Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsam mengatakan salah satu negara maju yang bisa menjaga pola makan mereka sehingga masyarakatnya tetap langsing di negara mereka adalah negara Jepang dan Korea. "Negara maju yang angka obesitasnya sangat kecil itu adalah Jepang dan Korea," kata Ali pada acara Nestle Breakfast Cereals luncurkan '7 Days Wholegrain Challenge' pada 28 Maret 2019 di Jakarta.

Baca: Studi: Semakin Pandai Mencium Bau, Semakin Langsing Tubuh Orang

Ali mengatakan masyarakat negara maju biasanya akan mengosumsi daging yang banyak. Alasannya daging, adalah makanan yang elastis. Artinya, makanan itu dibeli karena sangat tergantung pada pendapatan seseorang. "Biasanya semakin sukses suatu bangsa atau individu, maka dia akan semakin banyak makan daging," kata Ali.

Maklum saja, daging adalah makanan yang harganya cukup mahal sehingga hanya individu yang memiliki dana cukup saja yang bisa membelinya. Ali mencontohkan garam tidak seperti daging yang merupakan makanan elastis. "Berapapun pendapatan kita, jumlah garam yang kita beli kan tidak akan berubah. Hal ini berbeda dengan daging yang bisa menjadi cermin kesejahteraan seseorang," katanya.

Sayang, banyak negara sejahtera yang jumlah penduduk dengan obesitasnya semakin meningkat sejalan dengan jumlah kesejahteraan mereka. Dari data yang didapatkan Ali, Amerika adalah negara dengan tingkat obesitas paling tinggi yaitu 31 persen. Urutan kedua dan ketiga ditempat oleh Meksiko dengan 24 persen dan Inggris dengan 23 persen.

Namun sebagai negara maju di kawasan Asia, Jepang dan Korea, ternyata tidak terlalu mempengaruhi jumlah obesitas di negara mereka. Dalam data yang diperoleh Ali, angka obesitas di Korea dan Jepang hanya 3 persen saja.

Ilustrasi obesitas. Shutterstock

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ali menilai hal itu tergantung dengan pola makan masyarakat di negara itu. Bertambahnya pendapatan masyarakat Jepang dan Korea, mereka pun mengubah pola makan mereka dengan menambah berbagai lauk dan pauk dan mengurangi nasi. "Orang Jepang dan Korea itu makan lauknya banyak, ada seafood ada juga rumput laut. Kalau Amerika Serikat itu beefy people, jadi banyak lemak yang dikonsumsi," katanya.

Ali pun mengajak masyarakat untuk mencontoh pola makan masyarakat Jepang dan Korea. Salah satu program pemerintah yang bisa diikuti untuk mengimbangi pola makan warga Korea dan Jepang adalah diversifikasi pangan pokok. "Program ini masih belum cukup berhasil," katanya.

Difersifikasi pangan pokok itu artinya makan berbagai makanan yang beragam. Makanan yang ada di sekitar kita. Indonesia memiliki banyak sekali jenis biji-bijian dan buah-buahan juga sayuran. Berbagai makanan itu perlu diperbanyak dibanding hanya menambah porsi nasi. "Perlu sosialisasikan ragam pangan yang belum dikembangkan dan belum disosialisasikan. Makan biji-bijian perlu digalakkan. Dan jangan hanya mengandalkan beras saja," katanya.

Masyarakat di kedua negara itu pun suka sekali berjalan. Mereka bisa berjalan jauh untuk mengakses transportasi publik.

Baca: Tips Memilih Pakaian Supaya Terlihat Langsing

Semoga tidak hanya K-Pop dan anime saja ya yang kita serap dari Korea dan Jepang, tapi juga pola makan mereka yang bisa mengurangi nasi dan menambah ragam lauk pauk. Dengan begitu, kita bisa menekan obesitas dan tetap langsing. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Band Indie Korea The Poles, Merilis Album Mini Terbaru

23 jam lalu

Band indie Korea The Poles. FOTO/instagram
Band Indie Korea The Poles, Merilis Album Mini Terbaru

Band indie Korea Selatan, The Poles merilis album mini terbaru Anomalies in the Oddity Space


Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

1 hari lalu

Tunggal putra Jepang Kento Momota saat ditemui di mixed zone Indonesia Open 2023, Selasa, 13 Juni 2023. TEMPO/Randy
Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

Pebulu tangkis Jepang yang juga dunia dua kali Kento Momota mengumumkan pensiun


Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

1 hari lalu

Orang-orang menikmati bunga sakura di Tokyo, Jepang, 20 Maret 2023. REUTERS/Androniki Christodoulou
Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

Perilaku sekelompok turis asal Indonesia di Jepang mengundang kecaman luas gara-gara perilakunya terhadap bunga sakura yang sedang bermekaran.


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

3 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

5 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.


Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

5 hari lalu

Pengunjung menikmati keindahan bunga sakura yang bermekaran di tengah pandemi COVID-19 di Taman Ueno di Tokyo, Jepang 30 Maret 2022. REUTERS/Issei Kato
Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

Jika ingin melihat sakura mekar di Jepang dan menikmati keindahannya, silakan melakukannya secara bertanggung jawab dan ikuti aturannya.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

6 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

6 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

7 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

9 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

Kementerian Luar Negeri RI memastikan telah menangani kasus video viral WNI di Jepang yang meminta bantuan untuk biaya operasi.