TEMPO.CO, Jakarta - Bagi pasangan yang ingin segera memiliki keturunan, inilah saatnya untuk mengosumsi banyak antioksidan, seperti vitamin E dan zinc. Antioksidan diyakini dapat membantu meningkatkan jumlah dan kualitas sperma untuk mempercepat terjadinya pembuahan.
Baca: Polusi Udara Mengancam Kesehatan, Perlukah Suplemen Antioksidan?
Khasiat antioksidan untuk proses pembuahan telah terbukti dalam sejumlah penelitian. Para peneliti awalnya memfokuskan diri pada para pria di kategori subfertile. Mereka adalah para pria yang kurang subur berdasarkan nilai rata-rata kesuburan, tapi sebenarnya masih bisa membuahi sel telur.
Rupanya, para peneliti menemukan bahwa pria yang mengkonsumsi antioksidan dalam jumlah tertentu, empat kali lebih berhasil membuat pasangannya hamil dibanding yang tidak mengkonsumsi suplemen antioksidan.
Subfertilitas terjadi pada satu dari 20 pria menjadi penyebab dari setengah keterlambatan pembuahan. Lebih dari 80 persen dari kasus subfertilitas terjadi karena efek stres oksidatif, yang bukan hanya menurunkan jumlah sel sperma tapi juga kualitasnya.
Stres oksidatif terjadi ketika molekul yang disebut sebagai radikal bebas yang diproduksi saat sel bermetabolisme, merusak DNA dan kemampuan sel untuk berfungsi. Untuk melawannya, antioksidan bisa didapat dari sejumlah vitamin dan nutrisi yang berfungsi melindungi sel dan menstabilkan radikal bebas. Inilah yang menjadi ide para peneliti yang menduga bahwa antioksidan juga bisa membantu sperma untuk berenang lebih sehat.
Baca: Mengenal Khasiat dan Jenis Antioksidan untuk Kulit
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | DAILYMAIL