Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hampir Sama, Ini cara Membedakan Gejala Alergi dengan Infeksi

image-gnews
Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak orangtua yang kesulitan membedakan alergi dan infeksi. Sebab, gejala yang ditimbulkan oleh kedua penyakit ini hampir sama, yaitu badan yang lemas, batuk, atau hidung berair dan kesulitan untuk tidur.

BacaSering Salah, Intip Cara Bedakan Alergi Tungau atau Makanan

Konsultan imunologi anak, Budi Setiabudiawan, menjelaskan langkah mudah untuk membedakan kedua penyakit dengan gejala yang mirip ini. 

1. Badan lemas

Menurutnya, ketika badan anak lemas, orang tua bisa membedakan gejala alergi atau infeksi dengan melihat gejala lainnya, yaitu demam atau tidak. Apabila lemas disertai demam, artinya anak mengalami infeksi. Sebaliknya, jika anak merasa lemas tanpa demam, ada kemungkinan ia mengalami alergi.

“Banyak orang tua yang mudah kalut. Lihat anak lemas, langsung dibawa ke dokter. Sebenarnya dalam langkah awal, ini dapat dilihat sendiri untuk mengetahui penyakitnya. Intinya jika disertai demam, artinya infeksi. Begitu pula sebaliknya,” katanya di Jakarta, Rabu, 10 April 2019.

2. Batuk dan hidung berair

Penyakit ini juga bisa menimbulkan batuk atau hidung berair. Dokter Budi mengatakan bahwa pada pasien infeksi, anak akan mengalami batuk berdahak serta ingus yang kental dan berwarna. Sedangkan bagi penderita alergi, batuk tidak akan disertai dahak dan ingusnya encer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Perubahan warna dan kekentalan umumnya disebabkan oleh infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Jadi kalau warnanya tetap dan ingusnya encer, sangat mungkin jika anak menderita alergi,” katanya.

3. Sulit tidur 

Apabila anak sulit tidur dari malam hingga pagi hari, mereka memiliki indikasi untuk mengalami alergi. Sebab, secara alamiah, produksi hormon adrenalin dan kortisol yang dapat menghilangkan atau mengurangi gejala alergi akan berkurang saat malam hingga pagi hari.

“Kalau kedua hormon ini berkurang di malam hingga pagi hari, gejala alergi seperti badan lemas dan ingusan akan muncul. Sehingga akan mengganggu tidur anak di malam hari. Sedangkan kalau infeksi, sulit tidurnya terus menerus,” katanya.

BacaAnak Kelahiran Caesar Lebih Mudah Terkena Alergi, Ini Kata Ahli

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

5 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

5 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

7 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

8 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

9 hari lalu

Kacang salah satu penyebab alergi (pixabay.com)
Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

9 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

14 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

14 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

15 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

15 hari lalu

Ilustrasi wanita batuk. Freepik.com/Jcomp
Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

Batuk yang terus terjadi di malam hari sehingga mengganggu tidur diri sendiri dan orang lain memang menjengkelkan. Berikut ragam pemicunya.