TEMPO.CO, Jakarta - Mendidik anak yang supersensitif menjadi tantangan besar bagi para orang tua. Di tengah tuntutan untuk bersikap tegas, orang tua juga harus untuk peka terhadap perasaan mereka yang sensitif.
Baca: Gawai Bisa Menyebabkan Anak Sulit Mengingat Pelajaran Sekolah?
Menurut Maureen Healy, penulis buku The Emotionally Healthy Child sekaligus pakar anak di situs web Highlysensitivekids, anak yang dikategorikan sensitif biasanya mempunyai kepekaan yang lebih tinggi terhadap hal-hal yang membuat mereka tidak nyaman.
Anak laki-laki dan perempuan yang sangat sensitif merasakan segala hal secara lebih dalam dan cenderung bereaksi lebih cepat--pada awalnya. Mereka mempunya jendela kenyamanan yang sangat kecil.
"Sebagai contoh, mereka mungkin tidak menyukai kaus kaki dengan karet yang terlalu ketat atau baju berkancing. Atau mereka mungkin tidak menyukai tempat yang berisik dan ramai misalnya acara pesta ulang tahun,” kata Maureen Healy.
Healy menjelaskan pula, sensitivitas pada anak biasanya meliputi beberapa hal, yakni sensitivitas secara fisik, mental, sosial, dan emosional. “Ketika seseorang menyebut kata ‘supersensitif’, biasanya hal itu cenderung mengarah pada sensitivitas secara emosional,” kata Maureen Healy.
1. Jangan gunakan kata disiplin
Maureen Healy merekomendasikan untuk tidak menggunakan kata "disiplin" dalam menerapkan aturan ke anak yang supersensitif. Karena menurutnya itu adalah kata kuno yang memberikan kesan bahwa Anda hanya fokus pada hukuman, bukan penyelesaian masalah. Sedangkan anak-anak yang supersensitif bisa merasa lebih tertekan dengan kata-kata keras seperti “disiplin”, “peraturan”, dan “hukuman” dibanding anak lainnya.
”Saya juga menyarankan agar Anda bekerja sama dengan anak untuk menyelesaikan masalah, misalnya dengan berdiskusi, 'Bagaimana caranya agar kita sampai di sekolah tepat waktu?' atau 'Bagaimana sebaiknya kita menetapkan aturan mengenai waktu bermain gawai?'," saran Maureen Healy.
Maureen Healy juga menyarankan agar Anda membuat pertemuan keluarga untuk mendiskusikan aturan-aturan yang akan disepakati bersama. “Jika semua orang sudah setuju mengenai seberapa lama waktu bermain gawai yang boleh mereka lakukan sehari-hari, jika ada seseorang yang melanggar kesepakatan, maka berarti mereka sudah setuju untuk menanggung konsekuensinya,” lanjut Maureen Healy.
2. Dekati anak lewat kegemarannya
Anak-anak yang supersensitif biasanya lebih sulit didekati karena mereka membentengi diri dari hal-hal atau orang-orang yang membuat mereka tidak nyaman. Cara terbaik untuk terhubung dengan mereka adalah dengan masuk ke dunia atau ke hal-hal yang paling digemari anak.
“Cobalah untuk terhubung dengan anak dan melihat apa yang paling menarik bagi mereka. Beberapa hal yang umumnya disukai anak-anak supersensitif adalah seni, alam, dan membantu orang lain (misalnya menjadi relawan di organisasi sosial),” ungkap Maureen Healy.
Dengan menyelami hal-hal yang digemari anak dan masuk ke dunia yang disukai anak, Anda menyamakan frekuensi sehingga lebih mudah bagi Anda untuk menyelami pikiran anak. Begitu pula sebaliknya, anak-anak yang supersensitif bisa lebih terbuka dan nyaman saat bicara dengan Anda.
3. Jangan paksa mereka
Ketika menghadapi anak supersensitif, Maureen Healy menekankan agar Anda benar-benar mendengarkan keinginan mereka. “Jika mereka mengatakan, ‘Aku tidak mau bermain dengan Hary’, maka jangan pernah membuat situasi yang membuatnya tidak bisa menghindari bermain dengan Hary. Itu akan sangat mengganggunya,” kata Maureen Healy.
Perlu diingat pula, anak-anak yang supersensitif umumnya juga sangat pemilih. “Anak yang supersensitif seringkali mempunyai preferensi yang kuat. Dan mempertimbangkan preferensi itu akan sangat penting dalam membangun hubungan orang tua-anak dan belajar bagaimana cara membantu anak membuat pilihan yang cerdas,” jelas Maureen Healy.
4. Bantu orang lain memahami anak Anda
Anda mungkin sudah memberikan perlakuan yang tepat terhadap anak Anda yang supersensitif di rumah. Namun Anda tidak bisa mengendalikan bagaimana orang lain memperlakukan anak di luar rumah. Menurut Maureen Healy tidak ada salahnya jika Anda rajin membagikan artikel, buku, dan informasi untuk membantu anggota keluarga, teman, dan guru-guru anak di sekolah untuk memahami sensitivitas dan kepribadian anak Anda.