TEMPO.CO, Jakarta - Tak banyak pria yang peduli akan pentingnya merawat tubuh. Pria selalu identik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan seperti olahraga dan otomotif. Sedangkan untuk wanita, tentu sangat wajar jika mereka lebih gemar memoles diri.
Baca: Cara Ivan Gunawan Menggaet Konsumen Busana Muslim Pria
Hal tersebut diungkapkan CEO klinik kecantikan ZAP, Fadly Sahab, dalam acara ZAP Media Gathering di Jakarta, Kamis, 25 April 2019. Meski demikian, tak menutup kemungkinan bagi pria untuk menjalankan bisnis di bidang tersebut, seperti dia.
Fadly mengaku bahwa ia memilih terjun ke dunia kecantikan bukan karena kesenangan, namun karena bisnis dapat dilakukan tanpa batasan gender. “Kalau banyak wanita yang bisa buka usaha otomotif, kenapa pria tidak dengan bisnis kecantikan?” kata dia.
Menurut dia, setiap bisnis membutuhkan kemampuan dasar yang hanya dapat dilakukan dengan belajar. Begitulah yang juga dilakukan Fadly saat membangun ZAP yang awalnya berfokus pada layanan waxing atau penghilang bulu. Ia mengatakan bahwa ia harus mengikuti pelatihan agar usahanya dapat dengan benar. Kemudian, ia juga harus memberikan ilmu kecantikan pada karyawannya.
“Mau usaha kecantikan atau apa pun, pasti membutuhkan kemampuan dasar. Setidaknya mengerti. Jadi dulu saya sampai ikut pelatihan supaya mengerti basic-nya dan bisa transfer ilmu ke anak buah juga,” katanya.
Selain itu, ia menyarankan untuk terus memperhatikan tren yang sedang berkembang, khususnya di dunia kecantikan. Sebab, ini akan memberikan variasi perawatan terbaru untuk para pelanggan. Dengan demikian, profit dapat terus meningkat.
“Cari informasi sebanyak-banyaknya. Kalau ada yang baru, terapkan. Karena dengan ini, para pelanggan pasti senang karena ‘oh perawatan dia paling baru dan belum ada di tempat lain’, kalau begitu kan membuat penasaran dan ingin langsung coba. Jadi customer-nya loyal, profit juga loyal,” katanya.
Baca: Ini Alasan Mengapa Pria Butuh Produk Perawatan Kulit yang Berbeda