TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan makan merupakan fenomena yang tak asing di telinga kita. Gangguan makan bisa terjadi pada diri sendiri atau pun teman terdekat Anda. Kondisi ini menjadi masalah karena ditandai oleh kebiasaan makan tidak teratur. Gangguan makan dapat secara drastis berdampak pada kesehatan, emosi dan bahkan cara seseorang menjalani hidup.
Baca: Kenali Penyebab Gangguan Makan dan Cara Mengatasinya
Beberapa contoh gangguan makan adalah anorexia nervosa, bulimia nervosa dan binge-eating disorder. Anorexia nervosa merupakan ketakutan seorang individu untuk makan agar selalu terlihat kurus. Sedangkan bulimia nervosa dan binge-eating disorder adalah kegiatan makan yang terus menerus dan tidak terkontrol. Namun, yang membedakan adalah penyandang bulimia nervosa memuntahkan makanannya sebagai rasa bersalah, sedangkan binge eating disorder (BED) adalah gangguan pola makan di mana penderitanya ingin makan terus menerus dan kesulitan berhenti meskipun sudah kenyang, bahkan lebih cepat dari kecepatan normal orang yang bersangkutan.
Walaupun penyebab pasti di balik gangguan makan ini rumit dan sulit diuraikan, laman Times of India yang dilansir pada 22 April 2019 mengatakan bahwa kombinasi faktor fisiologis dan psikologis dianggap sebagai penyebab utama dalam perkembangan penyakit ini.
Penasaran apa saja? Berikut adalah tiga diantaranya.
1. Mencoba mengendalikan hidup
Ketika seseorang mengalami gangguan makan, para ahli menyebut bahwa hal itu dapat dikarenakan kehidupan psikis yang berantakan. Orang itu bisa saja mengalami kejadian yang sulit. Contohnya seperti aturan di keluarga yang membuat seseorang terkekang, hingga kondisi keluarga yang kurang harmonis atau bergejolak.
Sehingga, mereka pun melampiaskan keinginan untuk mengontrol diri sendiri yang salah satunya dapat dilakukan dengan sedikit makan atau makan yang banyak sekali ini. Sebab, ketika hidup menjadi kacau, mencoba mengendalikan aspek tertentu dari hidup adalah satu-satunya cara seseorang masih bisa merasa bertanggung jawab. Namun, hal ini patut diwaspadai karena ini adalah suatu cara yang salah.
2. Mencoba untuk terlihat sempurna
Ada perbedaan yang tipis antara mencoba melakukan segalanya dengan sempurna dan mematok diri pada standar yang sangat tinggi. Ketika garis menjadi buram, individu mulai menghukum diri mereka sendiri karena gagal memenuhi standar irasional dengan ketat mengontrol apa yang mereka makan.
Ini adalah alasan mengapa banyak orang yang menderita kelainan makan. Apabila Anda ingin mengatur makan agar tetap memiliki badan ideal, hal tersebut tidak dilarang. Meski demikian, Anda harus tetap realistis dan tidak mematok target yang terlalu tinggi.
3. Mencoba mengalihkan perhatian
Ketika seseorang ingin melawan ketidakberdayaan, merasa sendirian dan tidak layak, salah satu cara mereka menghadapi emosi ini adalah dengan terobsesi dengan makanan.
Baca: Teman Anda Punya Gangguan pada Makan? Bantu dengan Cara Ini
Orang-orang yang mengalami gangguan makan mungkin berpikir bahwa mengalihkan pikiran mereka ke makanan dan berat badan bisa menjadi cara untuk mengalihkan perhatian mereka dari emosi yang sedang mereka coba tekan. Hal ini patut diwaspadai karena penyakit seperti kolesterol, diabetes dan masalah kesehatan lain dapat dialami apabila terus dilakukan.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | TIMESOFINDIA