Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Diet Kantong Plastik ala Perusahaan Cokelat Asal Yogyakarta

image-gnews
Showroom: Suasana showroom Cokelat Monggo di Kampung Ndalem, Kotagede, Yogyakarta, Sabtu, 27 April 2019.Tempo/PITO AGUSTIN RUDIANA
Showroom: Suasana showroom Cokelat Monggo di Kampung Ndalem, Kotagede, Yogyakarta, Sabtu, 27 April 2019.Tempo/PITO AGUSTIN RUDIANA
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pendiri sekaligus pemilik Chocolate Monggo, Thierry Detournay mengklaim penggunaan plastik di perusahaannya tinggal 20 persen. Prosentase itu antara lain terdapat pada sejumlah peralatan yang terbuat dari plastik.

Dia mengupayakan pengurangan penggunaan plastik hingga 95 persen mulai tahun ini hingga tiga tahun mendatang. Pengurangan penggunaan plastik sejalan dengan pengurangan sampah plastik yang sulit didaur ulang.

Baca: Susi Minta Pemakai Kantong Plastik di Pameran Ini Didenda

“Menghindari 100 persen plastik tidak mungkin. Mau enggak mau masih pakai plastik. Tapi kami menghindari plastik sekali pakai,” kata Thierry saat ditemui di sela acara Ulang Tahun Chocolate Monggo ke-14 dengan tema “Lebih Asyik Tanpa Plastik” di showroom sekaligus pabriknya di Kotagede, Yogyakarta, Sabtu, 27 April 2019.

Showroom: Suasana showroom Cokelat Monggo di Kampung Ndalem, Kotagede, Yogyakarta, Sabtu, 27 April 2019.Tempo/PITO AGUSTIN RUDIANA

Alasannya, plastik sekali pakai meninggalkan sampah yang berbahaya bagi lingkungan dan tubuh. Dia mencontohkan meskipun membuang sampah plastik di tempat sampah, ketika hujan tidak menutup kemungkinan sampah plastik bisa sampai ke laut.

Apalagi kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai masih rendah sehingga mempercepat sampah tiba di laut. Ketika sampah di laut, mikro plastik akan termakan hewan-hewan laut yang juga dimakan manusia. Dengan kata lain, manusia memakan mikro plastik pula.

Beberapa langkah solusi yang diupayakan untuk mengeliminasi sampah plastik hingga 95 persen, menurut Thierry adalah mengajak karyawan dan pemasoknya bahan untuk tidak menggunakan plastik atau memilih menggunakan bahan-bahan yang bisa didaur ulang.

Semisal, karyawan membawa wadah minuman dari botol plastik yang tidak sekali pakai. Pemasok bahan cokelat mengganti kemasan pasokan bahan dari plastik menjadi karung goni atau tote bag.

Begitu pula tas untuk wadah cokelat-cokelat yang dibawa pulang pelanggan bukan berbahan plastik, melainkan berupa tas kertas atau paper bag. Sedotan yang disediakan di sana juga terbuat dari kertas, bukan lagi dari plastik. “Kebetulan aku tidak suka ada banyak sampah plastik di tempat kerja,” kata Thierry.


Thierry Detournay: Pendiri dan pemilik Chocolate Monggo, Thierry Chocolate, Sabtu, 27 April 2019. Tempo/PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Marketing Communication Cokelat Monggo, Aji Prasida menambahkan, pengurangan plastik juga diterapkan pada kemasan pembungkus dalam dan luar dari produk cokelat. Untuk kemasan pembungkus dalam menggunakan aluminium foil murni yang lebih ramah lingkungan dan mudah terurai, sedangkan kemasan luar menggunakan kertas.

Solusi itu sudah diterapkan pada produk cokelat ukuran 40 gram dan 80 gram. “Kami pakai kertas standar FSC. Itu kertas daur ulang yang bahannya dari hutan yang dikelola secara legal,” kata Aji.

Panti Asuhan: Anak-anak dari Panti Asuhan Amanah tengah belajar membuat cokelat Mendiant bertopping kacang mete di showroom Cokelat Monggo, Sabtu, 27 April 2019.Tempo/PITO AGUSTIN RUDIANA

Kepala Divisi Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Esty Rahayu menambahkan, penggunaan kemasan cokelat dengan aluminium foil murni dan terpisah dengan kemasan kertasnya dinilai langkah tepat. Lantaran ada aluminium foil yang dibuat jadi satu dengan kemasan kertas. “Kalau jadi satu akan sulit didaur ulang,” kata Esty.

Dia juga mengajak tamu undangan yang hadir untuk meneriakkan Salam 3 R dan tepuk tangan 3 R, yang meliputi Reduce, Reuse, dan Recycle. Reduce adalah gerakan mengurangi sampah. Reuse yaitu menggunakan kembali sampah yang masih bisa digunakan. Sedangkan Recycle adalah mendaur ulang sampah menjadi produk baru yang bermanfaat.

Dari ketiga gerakan tersebut, Esty mengajak publik untuk mengutamakan reduce karena bisa meminimalisir penggunaan plastik agar tidak menjadi sampah. “Kalau reuse hanya memperpanjang umur sampah. Tapi tidak mengurangi. Kalau reduce bisa berkurang,” kata Esty.

Baca: Mudahnya Ikut Diet Kantong Plastik, Intip Caranya

Acara tersebut juga dihadiri puluhan anak-anak dari dua panti asuhan, yaitu Amanah dan Buah Hati yang keduanya dari Bantul. Anak-anak diajak untuk mengenal cokelat dan pembuatannya.

Mereka membuat dua keping cokelat Mendiant dengan topping kacang mete yang merupakan cokelat asal Prancis. Anak-anak juga membawa pulang cokelat buatannya yang dimasukkan dalam kantong paper bag.

Seorang Pengurus Panti Asuhan Amanah, Rondiyati mengatakan, anak-anak jadi mempunyai bekal membuat cokelat. “Selama ini hanya dilatih memasak dan membuat kue-kue lebaran,” kata Rondiyati.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

2 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

13 hari lalu

Chocolate Hills, Carmen, Bohol, Filipina. Unsplash.com/Brett Andrei Martin
Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina


Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

17 hari lalu

Hiasan telur Paskah yang dilukis dengan gaya seni tradisional naif menghiasi kawasan di Koprivnica, Kroasia, 27 Maret 2024. REUTERS/Antonio Bronic
Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

Ucapan Paskah ramai bertengger di berbagai kanal media sosial. Sebenarnya dari mana asalnya, mengapa telur dan kelinci identik dengan paskah?


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

22 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

38 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

44 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.


Cokelat Hasil Penelitian BRIN Ini Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

50 hari lalu

Biji cokelat. REUTERS/Samsul Said
Cokelat Hasil Penelitian BRIN Ini Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

Peneliti BRIN dan warga Desa Nglanggeran, Yogyakarta, mengembangkan coklat yang aman untuk penderita diabetes.


Apa Itu Diet Flexitarian?

50 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.


Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

55 hari lalu

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.