TEMPO.CO, Jakarta - Penderita diabetes tanpa komplikasi dapat menjalankan ibadah puasa selama Ramadan. Hanya saja, asupan makanan dan minuman harus terpenuhi dengan baik. Selain menu makan seimbang yang terdiri dari karbohodrat, protein hewani dan nabati, lemak, serat, juga vitamin dan mineral, pasien diabetes harus cukup terhidrasi.
Baca: Aturan Makan bagi Pasien Diabetes saat Berpuasa
Pakar gizi klinis Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Juwalita Surapsari mengatakan, penderita diabetes rentan dehidrasi saat berpuasa. Sebab, ketika berpuasa respons insulin pasien akan menurun. Hormon ini berguna mengangkut gula dalam darah untuk metablolisme tubuh. Ketika respons insulin menurun, gula darah akan tidak terkontrol.
“Gula ini berfisat menarik air sehingga pasien akan lebih banyak buang air kecil. Ini bisa membuat pasien dehidrasi. Jika tidak aware, kondisi ini bisa mempengaruhi otak,” kata Juwalita.
Itu sebabnya, pasien juga harus memastikan mencukupi kebutuhan air yang ideal, yaitu delapan gelas atau dua liter per hari. Bagaimana memenuhi kebutuhan tersebut saat berpuasa?
Juwalita mengatakan, orang yang menjalani ibadah puasa dapat mengatur jadwal minum. Ia mencontohkan, dua gelas saat berbuka puasa, satu gelas sebelum makan malam, dua gelas sesudah makan, satu gelas menjelang tidur, dan dua gelas saat sahur. Dengan demikian, kebutuhan cairan putih bisa tercukupi.
Selain air putih, kata Juwalita, asupan cairan bisa digantikan dengan minuman lain, misalnya jus buah.
Jika pasien diabetes mengalami gejala dehidrasi seperti merasa sangat haus, pusing dan sakit kepala, serta jantung berdebar-debar, Juwalita menyarankan agar membatalkan puasa.
Baca:
Puasa Bagi Penderita Diabetes, Awas Mood Swing dan Hipoglikemia