Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stres karena Kemacetan Menuju Kantor Memicu Penuaan Dini

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi pria dan kemacetan. Shutterstock
Ilustrasi pria dan kemacetan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Masyarakat di kota-kota besar sudah terbiasa menghadapi kenyataan pahit setiap menempuh perjalanan ke tempat kerja. Kemacetan lalu lintas menyebabkan waktu tempuh perjalanan lebih lama yang bisa memicu stres. Kadang-kadang total waktu tempuh perjalanan dengan durasi kerja di kantor hampir sebanding. Maka muncullah istilah “tua di jalan”.

Baca: Belajar Membordir Seperti Irwan Mussry, Manfaatnya Redakan Stres

Ternyata istilah tua di jalan itu bukan isapan jempol semata. Psikolog klinis Dra. A. Kasandra Putranto menjelaskan bahwa penuaan dini disebabkan banyak faktor, salah satunya stres. Seperti diketahui, tinggal di kota besar berpotensi memicu stres. Pemicu stres antara lain transportasi menuju kantor dan beban kerja. Keduanya, memengaruhi emotional distressed.

"Jadi ujaran tua di jalan itu benar adanya. Waktu tempuh perjalanan menuju tempat kerja yang lebih lama memicu tekanan psikologis atau stres,” kata Kasandra dalam acara perkenalan hunian Core Cipete bersama PT Jaya Real Property, Tbk, di Jakarta, Selasa, 30 April 2019.

Ia menambahkan, kemacetan dan kebisingan lalu lintas memicu reaksi individu serta merugikan kesehatan mental. Waktu tempuh perjalanan menuju tempat kerja yang lebih lama misalnya, dapat menurunkan kesempatan untuk melakukan aktivitas yang Anda senangi, meningkatkan risiko stres sehingga Anda cenderung memiliki kesehatan mental yang rendah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anda juga patut mengenal istilah subjective wellbeing atau kesejahteraan subjektif, yakni cara individu memandang kehidupan yang dipengaruhi rutinitas atau lingkungan sehari-hari seperti lingkungan tempat tinggal, lingkungan kerja, mobilitas, dan lain-lain. Menghabiskan waktu bersama keluarga dapat meningkatkan wellbeing Anda. Bagaimana bisa punya waktu bersama keluarga lebih lama jika sebagian besar waktu Anda habis di jalan?

"Penting sekali cepat sampai di tempat kerja atau lokasi meeting dengan klien. Dengan durasi tempuh ringkas, Anda bisa duduk dengan suasana kondusif, membuka laptop dengan pikiran jernih,” ujar dia.

Baca: Psikiater: Fenomena Gangguan Jiwa pada Caleg Gagal Hal yang Wajar

TABLOIDBINTANG.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

3 jam lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 jam lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

8 jam lalu

Ketahui cara dan syarat kerja legal bagi orang asing di Indonesia. Pastikan Anda memenuhi beberapa persyaratan yang sudah ditentukan. Ini ulasannya. Foto: Canva
Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

Ketahui cara dan syarat kerja legal bagi orang asing di Indonesia. Pastikan Anda memenuhi beberapa persyaratan yang sudah ditentukan. Ini ulasannya.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

2 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

2 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

2 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

3 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

5 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

6 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist. Foto: Canva
10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

6 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.