TEMPO.CO, Jakarta - Puasa Ramadan sudah di depan mata. Meskipun banyak penelitian yang membuktikan puasa baik untuk tubuh, sebagian orang bisa mengalami gangguan kesehatan, salah satunya kulit dehidrasi atau kering.
Baca: 5 Tanda Kulit Dehidrasi dan Cara Mengatasinya
Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin Ika Anggraini, gangguan ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, diet. Puasa secara tidak langsung membatasi kalori dan cairan yang masuk ke dalam tubuh, tapi aktivitas yang dilakukan pun tetap berjalan seperti biasa. Tapi, dehidrasi kulit harusnya tidak terjadi jika mengkonsumsi makanan kaya serat.
“Berpuasa dan tetap melakukan aktivitas seperti biasa, jika di daerah tropis pasti berkeringat. Ini membuat dehidrasi. Baiknya saat buka puasa, konsumsi banyak serat seperti sayur dan buah untuk mengembalikan cairan yang keluar itu,” katanya di acara media gathering bersama Bamed Health Care, di Jakarta pada Jumat, 3 Mei 2019.
Faktor penyebab kedua adalah psikologis. Ika mengatakan bahwa pekerjaan atau sekolah yang berat dapat menimbulkan stres. Tak heran, peningkatan hormon dapat melemahkan semua cairan dalam tubuh sehingga akan membuat orang itu mengalami dehidrasi pada kulit.
“Kalau bisa, kurangi marah-marah dan stresnya. Lagipula kalau bulan puasa, kita bisa meredam itu semua kan pahala. Tubuh sehat, pahala juga dapat,” katanya.
Faktor lainnya adalah lingkungan. Saat berada di luar, paparan sinar matahari dapat meningkatkan produksi kelenjar keringat. Berada di dalam ruangan pun juga demikian. Ia mengatakan bahwa paparan ac membuat kulit menjadi kering sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.
“Kalau di luar, usahakan pakai sunscreen dan hindari juga terlalu lama berada di dalam ruangan. Intinya jangan terlalu berlebihan di satu tempat agar tidak dehidrasi,” katanya.
Penyebab berikutnya adalah penggunaan bahan kimia iritan pada produk kecantikan. Menurutnya, ini dapat menyebabkan dehidrasi. Jika tidak yakin dengan produk tersebut, Anda bisa mengetesnya. Salah satu cara mudah untuk mengetes ialah dengan menggunakannya. Apabila terasa kesat setelah digunakan, dapat dipastikan bahwa produk tersebut dapat menyebabkan kulit dehidrasi sehingga harus dihindari.
Ia mencontohkan sabun cuci muka. Jika mengandung iritan, setelah cuci muka biasanya kulit jadi tidak kenyal. "Produk tersebut pasti mengandung deterjen yang tinggi dan dapat membuat kulit jadi semakin kering. Saat puasa, sudah kurang cairan, ditambah sabun yang kering ya jelas dehidrasi,” katanya.
Baca: Kulit Kering Belum Tentu Dehidrasi, Ini Perbedannya
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA