TEMPO.CO, Jakarta - Selama berpuasa, tubuh tidak mendapat asupan makanan selama 13 hingga 14 jam. Ini menjadi kesempatan bagi tubuh untuk melakukan detoksifikasi, mencegah dan menurunkan inflamasi atau radang, juga melawan obesitas. Jika puasa dilakukan secara benar dengan pola makan sehat, tubuh bukan hanya lebih sehat tapi juga bisa awet muda.
Baca: Awas Kulit Dehidrasi saat Puasa, Perhatikan 4 Penyebabnya
Hal itu diungkapkan Ketua Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia di Jakarta, Jumat, 3 Mei 2019 saat konferensi pers Gerakan #MakanBijak yang diinisiasi Mylanta. Ketika berpuasa, kata dia, tubuh akan melakukan pembersihan sel-sel atau autophagy dengan memusnahkan sel-sel rusak dan zat beracun dari makanan dan minuman.
“Ketika tubuh kekurangan makanan, makan ada system di tubuh kita yang melakukan efisiensi. Dimakan sendiri oleh tubuh, itu disebut degan autophagy,” ujar profesor dari Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB itu.
Ketika dimakan, maka sel-sel dan zat beracun itu akan pecah menjadi komponen asli zat gizi, asam amino, vitamin, dan mineral. “Itu digunakan sebagai tambahan gizi ketika berpuasa,” kata dia.
Selanjutnya, ketika tubuh istirahat dari makan dan minum, tubuh akan memunculkan sel-sel baru. Itu sebabnya, kata Hardiansyah, jika dilakukan dengan benar maka puasa bisa membuat awet muda.
Karena manfaatnya yang baik untuk kesehatan tubuh, tren berpuasa tidak hanya dilakukan umat Islam. Di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa, banyak orang yang melakukan diet puasa atau fasting diet.
Baca: Puasa Sebulan tapi Berat Badan Malah Naik, Apa Penyebabnya?