Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Hanya Penyakit, Ini Dampak Lain dari Makan Berlebihan

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu hal sering dilakukan saat Ramadan adalah membeli banyak makanan untuk disantap saat berbuka. Kadang-kadang makanan yang dibeli tidak hanya satu jenis, tapi beraneka ragam hanya untuk sekali makan. Jika dihabiskan, Anda bisa kelebihan makan. Sedangkan kalau tidak dihabiskan sayang karena akan terbuang.

Baca: Hindari Makan Gorengan saat Sahur, Apalagi jika Mengidap Maag

Ketua PERGIZI Indonesia Profesor Hardinsyah mengatakan, kelebihan makan bisa memicu berat badan berlebih dan obesitas. Saat ini, sebanyak 37 persen orang Indonesia mengalami kelebihan berat badan dan 21 persen obesitas. Berat badan berlebih atau obesitas merupakan pertanda sederhana banyak orang yang kelebihan mengonsumsi pangan sumber energi, tanpa asupan gizi yang seimbang.

“Asupan gizi yang seimbang bagi setiap orang dapat diperoleh dengan memperhatikan keragaman jenis makanan dan jumlah makanan tanpa berlebihan,” ujar Hardinsyah saat konferensi pers Gerakan #MakanBijak yang diinisiasi Mylanta di Jakarta, Jumat, 3 Mei 2019.

Obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit tidak menular, antara lain jantung, diabetes melitus, dan hipertensi. “Obesitas trennya semakin lama semakin meningkat, relevan sebagai penyebab kematian di dunia,” kaat Hardinsyah. 

Bukan hanya penyakit, makan berlebihan juga mengurangi kesempatan orang lain untuk memperoleh makanan. Belum lagi risiko lingkungan yang dihadapi. “Makanan berlebih memicu eksploitasi sumber daya alam, meningkatkan emisi dan merusak lingkungan, juga menghambat tujuan SDGs,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hardinsyah mengatakan, mengonsumsi makanan berlebihan dapat menimbulkan rasa begah dan tidak nyaman pada perut. Ketidaknyamanan ini dapat mengganggu aktivitas sehari – hari, terutama saat puasa.

Selain itu, sampah yang dihasilkan dari makanan juga bisa menjadi masalah tersendiri bagi lingkungan. Untuk diketahui, berdasarkan data Food Sustainability Index 2017 yang dirilis oleh The Economist Intelligence Unit (EIU), untuk kategori limbah dan bahan makanan yang terbuang (Food Loss and Waste), Indonesia menempati peringkat kedua terbawah atau hanya lebih baik dari Arab Saudi. 

Sementara Dinas Kebersihan DKI Jakarta pada tahun 2016 mengungkapkan adanya peningkatan volume sampah sebesar 10 persen hanya pada 10 hari pertama Ramadan – yang didominasi oleh sampah organik seperti sisa makanan.

Associate Brand Manager Mylanta, Dinda Parameswari, mengatakan bahwa gerakan #MakanBijak berupaya mengurangi sampah makanan dengan tidak makan berlebihan dan makan apa yang diinginkan saja. “Juga mengajak masyarakat belajar menyisihkan sebagian porsi makan yang dipesan sebelum dimakan, dan menyimpannya di kotak makan yang dibawa sendiri,” kata dia.

BacaTip Mencegah Bau Mulut Saat Berpuasa, Hindari Makanan Ini

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

1 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

8 hari lalu

Doa sahur sebaiknya dibaca agar mendapatkan keberkahan. Rasulullah SAW juga selalu membaca doa sahur, berikut informasinya. Foto: Canva
Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

Puasa Syawal berapa hari? Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari setelah Idul Fitri. Berikut ini ketentuan, waktu pelaksanaan, dan bacaan niatnya.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

9 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

9 hari lalu

Ilustrasi pengikut Islam Aboge. Dok TEMPO/Budi Purwanto
Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

9 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

10 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Ikon Lebaran, Ini 5 Fakta Menarik Soal Ketupat di Indonesia

14 hari lalu

Ilustrasi buka puasa/ketupat. Robertus Pudyanto/Getty Images
Ikon Lebaran, Ini 5 Fakta Menarik Soal Ketupat di Indonesia

Ketupat sudah ada sejak masa pra-Islam di Indonesia, mulai populer untuk Idul Fitri atau lebaran sejak dikenalkan Sunan Kalijaga.


Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

15 hari lalu

Panitia Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 Tahun 2024 menggelar Aksi Sosial Kepedulian kepada sesama di 17 Pura Sejabodetabek serta pura atau wilayah sekitar pura di berbagai provinsi seluruh Indonesia, pada Ahad, 07 April 2024. Foto: Istimewa
Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

Panitia Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946/2024 membagikan ribuan paket "Bhoga Sevanam" kepada umat Islam yang berpuasa.


Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

15 hari lalu

Pakar etiket, William Henson. Instagram.com/@williamhansonetiquette
Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

Pakar etiket mengingatkan untuk tidak membungkuk saat makan di restoran


Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

15 hari lalu

Ilustrasi Salat Idul Fitri. ANTARA FOTO/Jojon
Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

Pakar lingkungan Dr Latifah Mirzatika mengajak masyarakat untuk melaksanakan konsep Green Idul Fitri.