TEMPO.CO, Jakarta - Kiper legendaris Spanyol, Iker Casillas, terkena serangan jantung akut saat menjalani sesi latihan bersama Porto FC, klub yang ia bela saat ini, pada Rabu, 1 Mei 2019. Pria berusia 37 tahun ini kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit CUF di Porto, Portugal.
Baca: Mengenal Serangan Jantung Akut seperti yang Dialami Iker Casillas
“Iker Casillas menderita serangan jantung akut selama sesi pelatihan hari Rabu ini," kata klub Porto FC dalam sebuah pernyataan di situs web resmi mereka. “Casillas baik-baik saja, stabil dan masalah jantung telah teratasi.”
Di antara banyak penyebab serangan jantung, gaya hidup seperti pola makan, merokok, dan kurang aktivitas fisik ada di antaranya. Jadi, ketika Iker Casillas terkena serangan jantung, publik agak terkejut. Sebab, Iker Casillas terkenal sebagai seorang atlet atau olahragawan yang juga memiliki ahli gizi yang mengatur asupan makanannya agar tetap bugar. Latihan fisik pun teratur. Bagaimana mungkin ia bisa mengalami serangan jantung?
Spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto mengungkapkan pandangannya. Sebagai dokter yang juga membina atlet di Indonesia, ia mengatakan bahwa hal tersebut mungkin terjadi akibat Casillas yang terlalu memaksakan kemampuannya hingga batas maksimal.
“Olahraga itu menyehatkan. Apalagi sepakbola yang menggabungkan jenis aerobik dan unaerobik. Tapi, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Menurut saya, dia terlalu memaksakan tubuhnya untuk melewati batas kemampuan berolahraganya,” katanya saat dihubungi TEMPO.CO pada Minggu, 5 Mei 2019.
Ia menjelaskan bahwa banyak masyarakat yang masih memiliki pandangan yang salah mengenai olahraga. Sebab, tujuan olahraga sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu untuk kesehatan, kesenangan, dan prestasi. Seperti pada kasus Iker Casillas, ia tentu melakukan olahraga sebagai prestasi.
“Itu kan mata pencariannya dia. Jadi akan bekerja keras di sana. Nah, olahraga yang berat dan capek tentu akan lebih mudah menimbulkan cedera. Sehingga, olahraga yang dilakukan mungkin tidak membuahkan kesehatan,” katanya.
Michael mengatakan bahwa seiring bertambahnya usia, tentu akan diikuti dengan penurunan fungsi organ. Sehingga, apabila aerobik yang dikerjakan saat berlatih sepakbola secara berlebihan, yang seharusnya baik untuk jantung, justru merusak kerja jantung.
“Dia dikeluarkan dari Real Madrid pasti dengan alasan. Dan supaya tetap dipakai, walaupun usia sudah tua, dia memaksa sampai titik tertinggi sehingga jadilah kerusakan pada organ,” katanya.
Meski serangan jantung sendiri dapat disebabkan oleh faktor genetik dan gaya hidup seperti merokok hingga mengkonsumsi obat-obatan terlarang, dokter Michael tidak melihat masalah tersebut pada diri Casillas.
Baca: Setelah Kena Serangan Jantung, Iker Casillas Justru Merasa Kuat
“Kalau genetik kemungkinannya kecil. Karena saat akan masuk klub bola, pasti ada medical check up-nya. Kalau memang ada masalah kan dari awal sudah tidak dipakai. Saya juga tidak pernah lihat dia dikabarkan buruk seperti kecanduan narkoba dan lainnya,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA