Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Alasan Tidak Pakai Sedotan untuk Minum, Bikin Perut Kembung

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi sedotan. shutterstock.com
Ilustrasi sedotan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang memilih minum menggunakan sedotan karena praktis. Selain itu, banyak yang percaya bahwa sedotan baik untuk gigi dan mulut karena dapat melindungi enamel gigi, mencegah pewarnaan, dan mengurangi paparan kuman dan bakteri dari gelas minuman.

Baca: Ini Alasan Ada Gerakan Bersama untuk Tinggalkan Sedotan Plastik

Beberapa penelitian memang membuktikan bahwa minum melalui sedotan dapat mengurangi risiko gigi berlubang dan membusuk. Namun, ternyata penggunaan sedotan masih kontroversi. Para ahli mengatakan bahwa sedotan lebih banyak merugikan daripada menguntungkan penggunanya. Apalagi, sedotan plastik juga kini menjadi masalah lingkungan yang serius.

Berikut ini sejumlah alasan untuk tidak menggunakan sedotan untuk minum.

1. Memunculkan kerutan

Meminum menggunakan sedotan berisiko memunculkan kerutan di sekitar mulut. Sebab, ketika menggunakan sedotan, Anda akan melakukan gerakan berulang menggunakan otot orbicularis oris yang ada di sekitar mulut.

"Ketika Anda minum dari sedotan, Anda mengerutkan bibir dengan gerakan berulang seperti perokok dan seiring waktu ini meningkatkan pembentukan kerutan di sekitar mulut," kata dokter gigi kosmetik yang berbasis di New York, Dr Lana Rozenberg kepada Daily Mail Online. 

Sebuah penelitian tahun 2015 yang diterbitkan dalam Cell Research mengungkap perokok cenderung memiliki kerutan di sekitar mulut karena mengerucutkan bibir secara konstan untuk mengisap rokok.

2. Bisa menimbulkan noda pada gigi

Seorang dokter gigi di California pernah mengatakan bahwa minum melalui sedotan dapat mengurangi noda pada gigi. Tapi ternyata itu mendapat bantahan dari dokter Burhenne, pendiri Ask The Dentist, sebuah situs untuk membantu orang memahami kesehatan gigi. Menurut dia, saat menggunakan sedotan untuk minum, minuman tersebut juga akan menyentuh gigi. "Aku jamin kamu akan merasakan minuman di gigimu," kata dia.

3. Tetap bisa merusak gigi

Salah satu alasan orang minum dari sedotan adalah mengurangi risiko gigi berlubang. Ternyata itu tidak terbukti. Dr Paul Sussman dari Pusat Kedokteran Gigi Kosmetik menambahkan bahwa minum melalui sedotan tidak mengurangi risiko gigi berlubang. "Cairan (gula atau asam) masih membuat kontak dengan gigi, sehingga plak masih dapat membentuk dan menyebabkan gigi berlubang jika Anda tidak mempraktikkan kebersihan mulut yang baik," kata dia.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, sebuah penelitian yang diterbitkan General Dentistry edisi 2005 menunjukkan minum melalui sedotan justru dapat meningkatkan risiko gigi berlubang jika orang sering mengarahkan cairan ke area tertentu di mulut mereka. 

Hasil penelitian itu didukung pakar kesehatan Dr Rozenberg. “Ketika Anda minum minuman bergula dan asam melalui sedotan, pastikan untuk menempatkan sedotan di belakang gigi agar kontak cairan ke gigi diminimalkan, jika tidak, Anda memandikan gigi dengan gula dan asam yang dapat menyebabkan pembusukan dan erosi,” kata dia. 

4. Berisiko perut kembung

Percaya atau tidak, minum melalui sedotan ternyata meningkatkan risiko perut kembung, sendawa, dan sakit perut. Ini karena setiap menyedot, ada udara yang ikut tertarik. "Ketika minum dari sedotan, Anda juga menyedot udara dengan cairan yang juga menyebabkan kembung dan gas," Dr Rozenberg menjelaskan. 

Hal serupa dikatakan Dr Jennifer Inra, seorang ahli pencernaan di Brigham and Women's Hospital di Boston, kepada Prevention. Itu sebabnya ia menyarankan untuk menghindari sedotan demi kesehatan.

"Penggunaan sedotan membuat Anda menelan udara ekstra. Bukan saja menyedot minuman, tetapi Anda juga menyedot udara yang terperangkap di bagian atas sedotan." 

Baca: Inggris Bakal Larang Penggunaan Sedotan Plastik Tahun Depan

5. Terpapar bahan kimia plastik

Sebagian besar sedotan terbuat dari plastik. Ini terang tidak ramah lingkungan karena menambah jumlah sampah yang sulit terurai. Tapi selain itu, plastik yang sebagian besar terbuat dari polypropylene bisa membuat Anda terpapar bahan kimia. Polypropylebe sebenarnya dianggap aman oleh FDA dalam jumlah tertentu, tapi ini terbukti mengendapkan bahan kimia dalam cairan yang Anda minum. Bahan kimia ini merugikan kesehatan Anda dan dapat memengaruhi hormon Anda, terutama estrogen.

DAILY MAIL | TIMES OF INDIA | PREVENTION

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

3 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

4 hari lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

6 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

7 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

7 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

14 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

14 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

15 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

17 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

17 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).