TEMPO.CO, Jakarta - Makanan dan minuman manis menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia ketika buka puasa. Konon, makanan manis dapat mengembalikan energi tubuh dengan cepat. Tapi ternyata tak semua makanan manis baik untu berbuka puasa.
Baca juga:
Alasan Mengapa Kopi dan Teh Tidak Disarankan untuk Berbuka Puasa
Sebagian makanan manis malah dapat berdampak tidak baik bagi kesehatan. Karena itu, menjadi pilihan yang sebaiknya dihindari, terutama saat sahur ataupun berbuka puasa.
Dr. Phaidon L Touran, Praktisi Natural Health di Indonesia, selama ini masyarakat menyimpan persepsi bahwa berbuka itu sebaiknya dilakukan dengan menyantap makanan manis. Padahal yang tepat adalah berbuka dengan makanan yang sehat.
Dibandingkan menyantap es campur atau kolak, dia menyarankan berbuka dengan minuman yang mengandung elektrolit. Dalam hal ini, air kelapa tanpa gula atau jus buah segar.
Namun tenang, bukan berarti makanan manis tidak boleh disantap. Bagi yang tetap menghendaki makanan atau minuman manis dapat mensubstitusi penggunaan gula putih dengan bahan lain yang lebih menyehatkan bagi tubuh.
"Hindari gula. Jika ingin tetap mengonsumsi yang manis ganti dengan gula aren atau madu," ujar Dr. Phaidon.
Selain menghindari makanan manis, sangat disarankan untuk mengonsumsi buah, menyatap karbohidrat sehat seperti nasi merah dan pasta, serta mengurangi makanan berminyak seperti gorengan.
Penting pula memastikan tubuh agar mendapatkan asupan lemak sehat serta air putih yang cukup.
Pasalnya, pilihan makanan turut menentukan kondisi dan tingkat energi dalam tubuh saat menjalani puasa.
Baca juga: Cinta Laura Berbagi Menu Buka Puasa, Sehat Tanpa Nasi
Dengan pilihan makanan menyehatkan tentunya juga meningkatkan kekhusyukan ibadah puasa sehingga optimal dan maksimal.