TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu cara cepat untuk menurunkan berat badan adalah dengan mengontrol jumlah asupan makanan atau diet. Namun, apabila diet tidak dilakukan dengan benar, berbagai macam gangguan kesehatan pun dapat mengintai Anda. Contohnya saja adalah benih sel telur yang lemah.
Baca juga: Latihan dan Diet Ketat Alex Rodriguez sebelum ke Met Gala 2019
Menurut dokter spesialis gizi klinik, Dermawan C. Nadeak, masih banyak masyarakat yang mengontrol makanannya tanpa berpikir jarak panjang. Meski terdapat banyak pilihan jenis diet, masyarakat pun lebih mengambil jalannya sendiri. Karena dalam hal ini, yang menjadi fokus utama adalah kecepatan mendapat berat badan ideal.
“Sekarang kan banyak jenis-jenis diet ya. Dan semua itu sudah terukur dan diuji. Tapi kebanyakan orang ingin yang hasilnya instan. Jadi mereka diet ekstrem dengan caranya sendiri. Padahal ini sangat membahayakan,” katanya kepada TEMPO.CO di Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2019.
Dokter yang membuka praktik di sebuah rumah sakit swasta di daerah Jakarta Selatan ini pun kerap menerima keluhan dari pasien mengenai dietnya. Salah satunya adalah seorang gadis bersama ibunya yang mengeluh tentang siklus menstruasi yang terganggu selama beberapa waktu.
Ternyata, saat ditanya mengenai diet yang dilakukannya, gadis yang duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) ini mengaku hanya mengkonsumsi havermut dan pisang setiap hari. Tapi Dermawan pun tidak terkejut. Sebab, diet yang dilakukan salah. Sehingga, akan mengganggu sistem kerja tubuh, termasuk reproduksinya.
Menurut dia, hanya mengonsumsi havermut dan pisang saja jelas salah. Karena diet yang benar adalah tetap mengandung gizi dan nutrisi yang seimbang, meski kalorinya dibuat lebih rendah. "Jadi dalam kasus anak tadi, gizinya menjadi rendah dan kerja tubuh secara utuh pun akan terganggu. Begitu pula dengan siklus bulanannya,” katanya.
Apabila diet tersebut terus dilakukan, Dermawan mengatakan bahwa risiko jangka panjang yang akan didapat ialah benih sel telur yang lemah. Sehingga, pembuahan pun akan sulit terjadi.
“Saya langsung bilang sama pasien saya itu. Kalau tetap dilanjutkan, dia akan susah punya keturunan. Karena gizinya enggak baik, akan berpengaruh pada kesehatan sel telurnya,” katanya.
Baca juga: Tren Diet Puasa, Bisa Mencegah Penuaan Dini hingga Detoksifikasi
Oleh karena itu, Dermawan mengimbau untuk sangat berhati-hati dalam memilih jenis diet. “Jangan melulu soal kurus. Tapi pikirkan kesehatan Anda juga. Karena saya yakin, sekarang mungkin kasusnya untuk sel telur. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk penyakit lainnya karena diet yang salah. Ini tetap boleh dilakukan, yang penting makannya tetap ada karbohidrat, protein dan lemak walaupun jumlahnya sedikit,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA