Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Semua Hipertensi Butuh Minum Obat? Begini Kata Ahli

image-gnews
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu penyakit yang hampir sebagian besar diderita oleh masyarakat di dunia. Data menyebutkan satu dari tiga orang dewasa adalah pasien hipertensi. Para ahli tentu akan menyarankan pasien untuk menjaga tekanan darahnya. Selain menghindari makanan yang mengandung garam, penderita hipertensi juga diminta untuk selalu mengkonsumsi obat pengontrol tekanan darah.

Baca: Tak Semua Hipertensi Butuh Minum Obat? Begini Kata Ahli

Menurut Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia atau KPHI, dokter Tunggul Situmorang, tidak semua pasien hipertensi diharuskan untuk mengkonsumsi obat. Sebab, hipertensi sendiri dibagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Rupanya, yang membutuhkan konsumsi obat hanyalah pasien hipertensi jenis primer saja. “Dari total keseluruhan pasien hipertensi, sebanyak 80 persen mengidap jenis primer. Sedangkan 20 persennya lagi sekunder. Nah yang butuh minum obat itu hanya primer saja,” katanya dalam acara yang bertajuk Know Your Number, Kendalikan Tekanan Darahmu dengan Cerdik di Jakarta pada 17 Mei 2019.

Lalu, bagaimana cara masyarakat mengetahui bahwa mereka mengidap jenis primer ataupun sekunder itu? Dalam hal ini, Tunggul menjelaskan bahwa bagi pasien hipertensi primer, umumnya penyebabnya tidak diketahui. Penyebab hipertensi primer ini adalah kombinasi antara berbagai faktor genetik dan lingkungan. Untuk hipertensi sekunder, faktornya telah jelas diketahui. “Untuk primer misalnya merokok, kurang olahraga, usia dan sebagainya. Tapi kalau untuk sekunder ini lebih spesifik. Contohnya seperti kehamilan atau obesitas” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena jenis sekunder lebih terlihat jelas akar masalahnya, Tunggul pun mengatakan bahwa hipertensi tersebut tidak perlu diberikan obat. Namun, langsung memperbaiki penyebab darah tinggi itu sendiri. “Kalau faktornya lebih jelas begini, untuk menyelesaikan juga mudah. Seperti kehamilan tadi, misalnya. Setelah melahirkan ya tekanan darah akan kembali normal tanpa bantuan obat. Demikian juga obesitas. Kalau mereka bisa diet dan menjaga asupan makannya, nanti ketika sudah berat badan ideal, hipertensinya tidak akan kambuh lagi,” katanya.

Baca: Derita Hipertensi? Coba Konsumsi Segelas Jus Buah Bit

Tunggul menyarankan agar masyarakat tidak segera mengambil keputusan untuk mengkonsumsi obat. Namun, lebih baik melakukan pengecekan yang akurat dengan para ahli terlebih dahulu. “Cek dulu saja. Pastikan Anda jenis apa. Kalau dokter menyarankan untuk minum obat, baru minum obat. Karena belum tentu Anda harus minum kan?,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

3 jam lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

6 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

21 jam lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

1 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

1 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

1 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

3 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

3 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

7 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.