Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siapa Bilang Pria Tak Punya Batasan Usia Subur? Intip Studi Ini

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi sperma. Shutterstock
Ilustrasi sperma. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masa subur biasanya dikaitkan dengan wanita. Para pria dianggap tidak punya batasa usia produktif. Tapi ternyata anggapan itu salah. Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa para pria juga mungkin memiliki batas waktu untuk memiliki anak.

Baca juga: Cara Alami Meningkatkan Kesuburan Pria

Penelitian yang dimuat di jurnal Maturitas memaparkan bahwa pria yang berusia tua kemungkinan mengalami penurunan kesuburan. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan kajian selama 40 tahun untuk mengetahui dampak dampak usia ayah terhadap kesuburan, kehamilan, dan kesehatan anak-anak.

Hasilnya memang menyebut wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan di usia 35 hingga 45 tahun. Beberapa masalah yang mungkin dialami misalnya diabetes, preeclampsia, dan kelahiran prematur.

Sementara, para ayah di usia lebih tua meningkatkan risiko kesehatan pada bayi, misalnya penyakit jantung bawaan, kejang baru lahir, dan berat badan lahir rendah. Studi itu juga menyebut bahwa beberapa anak yang terlahir dari ayah di usia tersebut juga memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker dan gangguan kognitif tertentu  seperti autisme.

“Meskipun secara luas diterima bahwa perubahan fisiologis yang terjadi pada wanita setelah 35 tahun dapat mempengaruhi konsepsi, kehamilan dan kesehatan anak, para pria  usia lanjut juga memiliki dampak yang sama tanpa mereka sadari," Gloria Bachmann, direktur Institut Kesehatan Wanita di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School, seperti dikutip The Independent, pekan lalu.

Pertambahan usia pria dikaitkan dengan peningkatan risiko infertilitas juga penurunan kualitas sperma. “Seperti halnya orang kehilangan kekuatan otot, fleksibilitas, dan daya tahan karena usia, pada pria, sperma juga cenderung kehilangan 'kebugaran' selama siklus hidup.” Kata Gloria. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bachmann menduga alasan di balik berkurangnya kesuburan dan kualitas sperma adalah penurunan testosteron yang dialami pria seiring bertambahnya usia, di samping penurunan kualitas semen.

Studi yang yang sama pernah diterbtkan pada November 2018 yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Stanford University.

Baca juga: Gangguan Kesuburan Sering juga Dialami Pria, Apa Faktornya?

Sebelum isu kesuburan ini mengancam, Science Daily menyarankan agar para pria yang berniat memiliki anak di usia lebih tua untuk mempertimbangkan bank sperma.

THE INDEPENDENT | SCIENCE DAILY 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

14 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

3 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

4 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

14 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

21 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.


Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

22 hari lalu

Ilustrasi test pack kehamilan. Freepik.com
Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

Ada banyak faktor seseorang alami kasus infertilitas. Apa saja ?


Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

22 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

22 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

25 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.