Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jual Turban Seharga Rp 11 Juta, Gucci Diprotes Penganut Sikh

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Turban Gucci (Youtube)
Turban Gucci (Youtube)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGucci kembali menuai kritikan setelah memamerkan turban seharga USD 790 atau sekitar R 11 juta di Milan Fashion Week untuk musim dingin.  Turban berwarna biru itu menyerupai penutup kepala khas penganut Sikh. 

Baca juga: Hadiri Acara Gucci, Slingbag Kai EXO Ini Jadi Perhatian

Indy full turban itu dijual di situs department store mewah Nordstrom. Situs itu menggambarkan turban ini sebagai turban cantik yang siap menutupi kepala sambil menjaga Anda dalam kenyamanan. Nordstrom kemudian menarik turban itu dari situsnya dan meminta maaf.

Turban Gucci

Tapi kritikan atas penjualan turban itu telah mengalir deras di media sosial.  “Ketika perusahaan-perusahaan seperti Gucci menggunakan artikel-artikel iman, seperti turban yang mereka coba manfaatkan, mereka tidak mempertimbangkan diskriminasi yang dihadapi orang-orang Sikh sambil tetap berpegang pada prinsip-prinsip keyakinan mereka," tulis Koalisi Sikh dalam posting Facebook di Facebook, Kamis, 16 Mei 2019.

Pengguna lain mengungkapkan, turban Sikh bukan aksesori baru untuk model berkulit putih, tetapi benda yang menunjukkan keimanan menjalankan Sikh. “Model Anda menggunakan turban sebagai topi, sedangkan Sikh berlatih mengikat rapi lembar demi lembar. Menggunakan turban Sikh palsu lebih buruk daripada menjual produk Gucci palsu,” ujar pengguna lain.

Hal yang membuat penganut Sikh marah adalah turban Gucci dipasarkan sebagai aksesori fashion yang bisa dilepas dan dikenakan sesuka hati. Padahal bagi orang Sikh, turban bukan sekadar dipasang di kepala sebelum keluar rumah di pagi hari.

Turban adalah simbol iman dan tradisi keagamaan yang dianggap suci oleh Sikh. Mengikat turban adalah proses yang melelahkan dan bijaksana yang memakan waktu lama. Dari kain dan membungkusnya dengan rapi, lipat demi lipat di atas rambutnya yang belum dipotong - simbol lain dari kepercayaan Sikh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Turban juga punya sejarah panjang. Penutup kepala ini ada sejak ribuan tahun yang lalu dan telah dipakai oleh banyak budaya di berbagai agama, dari Mesopotamia ke London Barat sejak 4.000 tahun lalu. Secara historis turban dikenakan oleh kaum elit bangsawan dan pejabat tinggi. Di bawah kaisar Mughal Aurangzeb, yang berkuasa pada 1658, hanya kelas penguasa Islam yang diizinkan memakainya.

Para pemimpin Sikh, juga dikenal sebagai Guru, menolak hierarki sosial dan mengadopsi sorban sebagai tindakan perlawanan. Atas perintah Guru Gobind Singh, pengikut Sikh mulai mengenakan sorban di atas rambut mereka yang tidak dipotong untuk menegaskan kesetaraan dan kebebasan semua orang.

Sikhisme adalah agama monoteistik (kepercayaan dalam satu Tuhan) yang berasal di wilayah Punjab di bagian utara India. Bagi kaum Sikh, dastaar atau turban adalah artikel keimanan yang mewakili kehormatan, harga diri, keberanian, dan spiritualitas.

Baca juga: Mirip Punya Ojek Online, Jaket Gucci Ini Harganya Rp 21 Juta

Februari lalu, rumah mode asal Italia itu juga sempat menuai kritikan karena mengeluarkan sweater turtleneck “wajah hitam” yang dianggap rasis.

PEOPLE | CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

11 jam lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

5 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

5 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

8 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

13 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

17 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Penjualan Gucci Jeblok 20 Persen, Apa Sebabnya?

28 hari lalu

FOTO FILE: Pembeli berdiri di depan toko merek mewah Gucci di Avenue Montaigne di Paris, Prancis, 13 Juli 2022. REUTERS/Rali Benallou
Penjualan Gucci Jeblok 20 Persen, Apa Sebabnya?

Saham perusahaan multinasional pemilik merek Gucci, Kering, merosot 15 persen pada Rabu lalu. Hal itu dipicu oleh anjloknya penjulan Gucci.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

28 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Gucci Meluncurkan Film Dokumenter Who is Sabato De Sarno? A Gucci Story

33 hari lalu

Sabato De Sarno Direktur Kreatif Gucci yang menggantikan Alessandro Michele. Instagram.com/@gucci
Gucci Meluncurkan Film Dokumenter Who is Sabato De Sarno? A Gucci Story

Pada 3 April 2024, edisi yang diperbarui dari Who is Sabato De Sarno? A Gucci Story akan dirilis secara eksklusif di Apple Vision Pro


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

46 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.